Eramuslim – SEBAGAI seorang muslim, mas kawin merupakan salah satu persyaratan dalam prosesi pernikahan. Ya, seorang mempelai pria wajib menyiapkan mas kawin manakala hendak mempersunting si calon mempelai wanita. Namun, tak sedikit pria kesulitan menyiapkan mas kawin untuk pernikahannya.
Hal terpuji justru dilakukan Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov di tengah pandemi Covid-19. Di saat pemerintah negara-negara di belahan dunia sibuk mengalokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi setelah dihantam wabah Covid-19, Kadyrov justru rela membiayai pengantin pria yang kekurangan uang untuk membayar mas kawin.
Berdasarkan informasi dari Administrasi Spiritual Muslim Chechnya, Kadyrov berjanji bakal memberi dukungan fiskal terhadap 207 pengantin pria yang saat ini tidak punyai cukup uang untuk membayar mas kawin para calon istri mereka.
“Atas nama pimpinan Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, daftar orang yang ingin menikah tetapi mengalami kesulitan keuangan telah dibuat di semua wilayah di wilayah ini. Semuanya akan menerima 50.000 rubel (sekira Rp10,2 juta) untuk pengantin wanita,” demikian pernyataannya melansir dari laman RT, Selasa (9/6/2020).
Menurut tradisi lokal, pengantin pria di Chechnya wajib membayar “kalym” atau semacam mas kawin kepada keluarga si mempelai wanita. Adapun harga “kalym” lazimnya berkisar antara 50.000 hingga 60.000 rubel (sekira Rp10,2 juta – Rp12,3 juta).
Sejak April lalu, prosesi pernikahan secara Islam di Chechnya sempat dilarang akibat pandemi Covid-19. Larangan itu kemudian dicabut pada 25 Mei 2020, namun tetap dengan membatasi jumlah tamu yang hadir. (okz)