Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan diplomat Suriah paling senior di London mengundurkan diri.
Dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Khaled al-Ayoubi, kuasa usaha Suriah di London tidak lagi ingin mewakili pemerintah Suriah yang melakukan kekerasan dan penindasan terhadap rakyatnya sendiri.
Al-Ayoubi mengundurkan diri ketika pasukan Suriah terus menggempur beberapa kawasan di kota Aleppo yang dikuasai pemberontak.
Tentara pemerintah menyerang Aleppo dengan dibantu helikopter-helikopter tempur.
Pemerintah mengatakan telah merebut kembali distrik Salaheddin namun klaim tersebut dibantah pemberontak.
Ketua misi pemantau PBB di Suriah, Babacar Gaye, mengatakan kekerasan di Aleppo meningkat tajam, sementara di Homs ia melihat sendiri pertempuran sengit di lapangan.
Tinggalkan Aleppo
Gaye juga mengatakan penembakan dan pengeboman di kota Rastan menyebabkan kerusakan yang cukup serius.
Sementara itu kepala urusan kemanusiaan PBB, Valerie Amos mengatakan, menurut Palang Merah dan Bulan Sabit Merah diperkirakan sekitar 200.000 ribu orang meninggalkan Aleppo untuk menghindari pertempuran.
Amos mengatakan banyak warga terjebak di kota tersebut dan saat ini membutuhkan bantuan sesegera mungkin.
“Saya mendesak semua pihak untuk memastikan bahwa mereka tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran. Mereka juga harus mengizinkan organisasi kemanusiaan mendapatkan akses membantu warga biasa,” kata Amos.
Amos mengungkapkan banyak warga yang berlindung di gedung-gedung sekolah atau kantor pemerintah.
Wartawan BBC di Aleppo, Ian Pannell, mengatakan warga menghadapi kekurangan pasok makanan dan pemadaman listrik.(fq/bbc)