Dilarang Demonstrasi, Muslim Aljazair Rela Berstatus ‘Adh’aful Iman’

Adh’aful iimaan, keimanan yang paling lemah. Adalah istilah yang disebut dalam hadits Rasulullah saw tentang sikap seorang Muslim jika menyaksikan kemungkaran. Bentuk adh’aful iimaan adalah tingkatan paling rendah, yakni hanya mampu membenci dan berdo’a agar kemungkaran itu sirna. Tidak melakukan tindakan lainnya.

Kaum Muslim Aljazair terpaksa rela menerima status tersebut, karena hingga saat ini, pemerintah melarang aksi demonstrasi apapun di negeri syuhada itu. Sejak lima tahun lalu, tak pernah ada lagi demonstrasi di jalan-jalan Aljazair. Termasuk saat kaum Muslim geram melihat tingkah Israel dan sikap diam sejumlah negara Arab.

Ditemui koresponden Islamonline (16/7) di Algier, sejumlah masyarakat Aljazair menyampaikan simpatik dan dukungannya kepada bangsa Palestina dan Libanon. Tapi mereka menyayangkan ketidakmampuan mereka menolong sesama saudaranya yang tengah mendapat serangan dari Israel. Mereka mengatakan, tidak mempunyai apapun kecuali adh’aful iimaan dengan mendo’akan saudara-saudaranya di Palestina dan Libanon.

“Kami tidak memiliki kecuali adh’aful iimaan, yakni do’a untuk saudara-saudara kami. Di mana para pemimpin Arab dan kaum Muslimin? Apakah mereka tidak menyaksikan kekejaman dan kebiadaban yang disiarkan televisi?” kata salah seorang mereka.

Seorang pemuda Aljazair lalu datang dan mengatakan bahwa mereka memang tidak bisa melakukan apapun dalam situasi seperti ini. Ia pun berdo’a, “Ya Allah, dukunglah mereka, kuatkanlah mereka. Ya Allah tumpaslah orang-orang Israel dengan sekaligus.”

Seorang Muslimah bahkan mengatakan, “Andai negara kami berdekatan dengan Libanon dan Palestina, pasti kami akan menuntut pemerintah agar membuka pintu jihad ke sana. Kami, kaum laki dan perempuan, anak-anak hingga orang tua, akan berangkat memerangi Israel teroris yang tidak pernah berhenti membantai kaum Muslimin.”

Secara resmi pemerintah Aljazair memang telah melontarkan kecaman atas aksi brutal militer Israel ke Ghaza dan Libanon hingga lebih dari 100 orang cedera. Aljazair melalui kementerian luar negerinya menyampaikan dukungan dan simpatiknya kepada kaum Muslimin Palestina dan Libanon. Sebagaimana hampir seluruh partai politik di Aljazair juga mengeluarkan kecaman atas aksi Israel. (na-str/iol)