Koresponden Aljazeera di Maroko menyebutkan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri meledakkaan dirinya di sebuah kafe internet di Ad-Daar Al-Baidha (Casablanca), Ahad (10/3), sekitar pukul 22. 00 waktu setempat.
Aljazeera menyebutkan, pelaku bom bunuh diri itu meledakkan dirinya setelah ia terlibat adu mulut dengan pemilik kafe yang berusaha mencegahnya mengakses salah satu situs web Jaringan Al-Qaidah.
Saat ini pihak keamanan setempat belum berhasil menangkap seorang pria yang diduga teman sang pelaku, yang juga ikut terluka dalam ledakan itu. Pria itu melarikan diri dan sangat berbahaya. Pasalnya, ia juga membawa bom yang siap meledak.
Peristiwa ledakan bom itu menewaskan pelaku dan melukai pemilik kafe serta seorang pria lainnya. Sementara sumber resmi Maroko menjelaskan bahwa pelaku bom itu sebelumnya diketahui membawa senjata peledak sehingga diduga kuat ia memang merencanakan aksi ledakan tersebut.
Sumber resmi di Maroko menambahkan, kafe internet itu bukan sebagai target utama. Para pelaku itu sebenarnya akan mengedarkan instruksi ke jaringan lainnya untuk peledakan di lokasi lain.
Ledakan bom di Ad-Daar Al-Baidha itu terjadi tak lama setelah pihak keamanan Maroko menerapkan keamanan ketat layaknya keadaan darurat, dan setelah pihak keamanan menyebarkan foto-foto buronan yang menurut mereka dianggap sebagai pelaku teroris.
Ledakan di kafe internet itu terjadi di Komplek Sayyidi Mu’min, Ad-Daar Al-Baidha. Uniknya, 12 pelaku bom bunuh diri dalam sejumlah serangan di Ad-Daar Al-Baidha pada tahun 2003 yang menewaskan 45 orang, juga berasal dari kawasan itu.
Pada tahun 2006 dan awal 2007 penguasa Maroko rajin mempublikasikan temuan jaringan teroris. Pemerintah juga mengklaim telah memberantas jaringan-jaringan teroris itu. (ilyas/aljzr/alrb)