eramuslim.com – Kelompok Taliban sudah membentuk pemerintahan sementara Afghanistan, yang menurut banyak pihak tidak inklusif seperti yang pernah mereka janjikan sebelumnya.
Dalam sebuah wawancara bersama media corong pemerintah China,Global Times, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen angkat bicara mengenai hal tersebut.
Dia mengatakan bahwa kelompoknya saat ini sedang dalam pembicaraan dengan politisi Afghanistan lainnya, dan jika kesepakatan tercapai, orang lain di luar kabinet saat ini akan memiliki kesempatan untuk mengambil pekerjaan tingkat tinggi di pemerintahan baru.
“Kami percaya pada inklusivitas pemerintah,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah formal dapat dibentuk antara sekarang dan Oktober.
Menepis kritik yang mengatakan Taliban tidak inklusif atas susunan pemerintah yang baru diumumkan, Shaheen mengatakan bahwa ini adalah pemerintahan sementara dan penunjukan menteri saat ini adalah untuk mengisi kekosongan karena diperlukan untuk memberikan layanan penting kepada rakyat Afghanistan.
“Banyak posisi tetap kosong tetapi mereka akan diisi setelah pertimbangan,” katanya.
Shaheen mencatat bahwa setiap perubahan dan penyesuaian mengenai pemerintah dimungkinkan sebelum pemerintah formal dibentuk.
Ketika ditanya mengenai pengangkatan Mullah Hasan Akhund sebagai Perdana Menteri sementara dia masih dalam daftar sanksi PBB dan Sirajuddin Haqqani sebagai Menteri Dalam Negeri yang diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh AS, Shaheen mengatakan bahwa dunia memandang mereka dengan tidak adil.
“Kami hidup di dunia yang berat sebelah. Kami berharap mereka yang mencintai kebebasan akan mendukung kami dalam upaya kami untuk membangun negara kami, untuk membangun perdamaian, dan bekerja untuk kemakmuran rakyat kami,” katanya.