Dick Cheney: AS Tak Aman Dibawah Pemerintahan Obama

Mantan wakil presiden AS, Dick Cheney mengatakan bahwa situasi keamanan AS rawan dibawah pemerintahan Barack Obama. Menurut Cheney, sikap Obama yang menentang kebijakan "perang melawan teror" warisan Presiden Bush, akan menimbulkan "serangan 11 September" yang baru di AS.

"Presiden Obama menyatakan menentang kebijakan ‘perang melawan teror’ ke seluruh AS dan membuat sejumlah pilihan yang menurut saya, justeru akan menimbulkan resiko besar bagi rakyat AS akan kemungkinan munculnya serangan yang lain," kata Cheney pada CNN.

Ia menyatakan yakin, kebijakan-kebijakan Obama yang bertolak belakang dengan kebijakan anti-teror Bush, akan membuat Amerika menjadi tidak aman. Cheney misalnya, mengkritik keputusan Obama menutup kamp penjara Guantanamo, menutup penjara-penjara rahasia CIA di luar negeri dan menyebut teknik waterboarding dalam interogasi sebagai penyiksaan.

Cheney mengklaim kebijakan-kebijakan anti-teror warisan Presiden Bush itulah yang membuat rakyat AS menikmati masa-masa seperti sekarang, dimana pemerintah bisa mengumpulkan semua informasi intelejen untuk menggagalkan upaya-upaya melancarkan serangan ke AS pasca serangan 11 September 2001.

"Saya pikir, itu adalah kisah sukses yang hebat. Semuanya dilakukan secara legal sesuai dengan praktek dan prinsip-prinsip yang diatur dalam konstitusional," klaim Cheney.

Cheney tutup mata bahwa invasi yang dilakukan Bush ke Afghanistan dan Irak pasca serangan 11 September telah membuat rakyat di kedua negara itu menderita dan menimbulkan persoalan kemanusiaan. Pasukan AS juga terbukti tidak mampu membendung perlawanan dari kelompok al-Qaidah dan Taliban.

Sekedar informasi, Cheney adalah salah satu arsitek perang Iraq dan pernah memimpin perusahaan jasa layanan tentara bayaran Black Water. Perusahaan ini disewa pemerintahan Bush untuk menjaga para pejabat dan fasilitas-fasilitas milik AS di Irak. (ln/prtv/isc)