Dibalik Program Pencegahan Anti Teroris, Polisi Australia Mulai Aggresif Penangkapan Para Pemuda Muslim

AUSTRALIA-SYRIA-CRIME-TERRORISM-CONFLICTPolisi Australia pada hari Rabu menggerebek sebuah  Islamic Center  dan menahan  dua Muslim dengan tuduhan  terlibat dalam merekrut dan mengirim gerilyawan Muslim ke Suriah.

Penggerebekan yang melibatkan 180 polisi yang datang sehari setelah kepala intelijen  negara itu mengatakan akan  “secara aktif ” mencegah tingkat ancaman teror atas  Australia dari kelompok-kelompok militan di luar negeri.

Polisi Federal Australia mengatakan, para pria itu berusia 21 tahun  dan 31 tahun , ditangkap karena tuduhan   terorisme,  “terlibat dalam merekrut, memfasilitasi dan mendanai orang untuk melakukan perjalanan ke Suriah”.

Penangkapan dan penggerebekan terjadi di Brisbane dan Logan, sebuah kota di selatan ibukota Queensland, di mana mereka fokus pada kegiatan Islamic Centre Iqraa dan toko buku Islam.

Sebuah pistol dan panah otomatis yang ditemukan selama penggerebekan, kata Asisten Komisaris Neil Gaughan.

Pria yang lebih muda didakwa sebagai  perekrut orang-orang untuk pergi ke Suriah untuk bergabung dengan Jabhah Nusra .

Negara Australia  telah meningkatkan upaya untuk mencegah para pemudanya untuk  menjadi radikal dan bergabung dengan kelompok-kelompok mujahidin . Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan paket AU$ 58.000.000  pada bulan Agustus untuk mendukung kelompok-kelompok masyarakat dan badan-badan keamanan dalam program deradikalisasi pemuda pemuda Muslim.

Pemerintah Australia meyakini  60 warga Muslim Australia telah berjuang bersama gerilyawan IS.

IS dan Jabhah al-Nusra , keduanya berakar pada faksi al-Qaeda di Irak. Kedua kelompok telah dimasukkan  sebagai organisasi teroris di Australia. (Arby/Dz)