Dibalik Kampanye Larangan Menara Masjid di Swiss

Amnesty International (AI) mengecam larangan menara masjid di Swiss. Kecaman itu disampaikan Ketua AI Swiss, Daniel Bolomey pada Partai Rakyat Swiss (SVP), partai kiri jauh yang selama ini gencar mengkampanyekan agar Swiss melarang masjid-masjid di negeri itu dilengkapi dengan menara.

Bolomey mengatakan, pihak SVP semata-mata ingin meraih dukungan politik dengan cara menghembuskan isu bahwa menara masjid adalah lambang "islamisasi" di Swiss. Isu ini tidak lain untuk mendiskreditkan dan memfitnah komunitas Muslim di Swiss.

SVP bersama sebuah partai Kristen ultra konservatif di negeri itu, sejak setahun yang lalu menggelar kampanye ant-menara masjid. Kedua partai ini menggalang pengumpulan tanda tangan dari masyarakat agar mendukung ide larangan menara masjid di Swiss.

Menurut aturan di Swiss, SVP harus mengumpulkan sebanyak 100.000 tanda tangan yang dianggap sah, dalam jangka waktu 18 bulan agar inisiatifnya disetujui. Saat ini, SVP sudah berhasil mengumpulkan 113.000 tanda tangan. Apa yang dilakukan SVP menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat Swiss. Sejumlah politisi dan pemerintah Swiss sendiri mengecam tindakan SVP yang dinilai tidak konstitusional dan diskriminatif.

"Kampanye para politisi SVP sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali dengan masalah menara masjid. Pada dasarnya, mereka hanya ingin menimbulkan keresahan yang bibit-bibitnya memang sudah ada di masyarakat, untuk kepentingan politik mereka," tukas Bolomey.

Saat ini, ada sekitar 350.000 Muslim di Swiss dan selama bertahun-tahun mereka memperjuangkan agar agama Islam diakui sebagai agama resmi di Swiss. Di negeri itu, hanya ada empat masjid yang dilengkapi dengan menara dan tak satu pun masjid yang mengumandangkan adzan saat salat tiba. Beberapa masjid di Swiss, menggunakan tempat di basement-basement dan bekas-bekas gudang. Bahkan di kota Berne, masjid terbesar di kora itu menggunakan bekas area parkir di bawah tanah. (ln/iol)