Sejumlah sumber Palestina dan Mesir mengeluarkan isu penting tentang perkembangan politik Palestina. Isu yang beredar adalah dalam beberapa hari terakhir, terjadi sebuah pergerakan politik untuk mewujudkan solusi krisis internal Palestina antara Hamas dan Fatah. Sejumlah langkah pra dialog Hamas-Fatah tengah dirancang untuk dilaksanakan pasca Idul Fitri.
Kepada koresponden Islamonline, disebutkan bahwa Presiden Mahmud Abbas pemimpin Fatah telah sepakat untuk melakukan mediasi dengan Hamas. Abbas disebutkan juga memercayakan masalah ini pada sosok politisi terkenal dari organisasinya untuk mengkaji dan membahas langkah ini dengan para petinggi Mesir. Sementara Hamas, adalah pihak yang selama ini berulangkali menawarkan diri untuk bisa berdialog dengan pihak Abbas. Pihak Hamas sendiri telah mengutus orang dari tataran elitnya untuk hadir di Kairo membicarakan hal yang sama.
Direncanakan, dialog antara dua organisasi terbesar di Palestina yang tengah konflik ini, akan digelar pasca Idul Fitri. Langkah ini mendesak dilakukan mengingat ada kemungkinan perpecahan atau pembagian Palestina yang bisa berdampak berbahaya bagi kemaslahatan rakyat Palestina.
Sejumlah langkah pra dialog yang kini sudah direalisasikan adalah, bahwa kedua belah pihak sepaka untuk tidak melakukan kampanye hitam atau provokasi di berbagai media. Dan selama bulan Ramadhan ini, siaran televisi lebih fokus membahas masalah keagamaan dan hiburan, dengan menghindari pemberitaan bernuansa politik.
Diceritakan pula, saat ini berkembang desakan cukup kuat dari dalam tubuh gerakan Fatah untuk segera membuka dialog dengan Hamas. Di antara tokoh Fatah yang mendesakkan hal itu adalah Nabil Shaat, tokoh Dewan Pimpinan Tinggi Fatah, dan juga Raouhi Fatuh, anggota Dewan Pusat Fatah. Sejumlah petinggi Fatah lainnya juga menyuarakan hal yang sama, antra lain Qadurah Faris, Hatim Abdul Qadir, Jibril Rajub dan Ahmad Hils yang dahulunya komando militer Fatah di Ghaza.
Berdoalah agar kebersatuan yang diharapkan itu akan terwujud di Palestina. (na-str/iol)