Lebih dari 150 cendikiawan Muslim dan Kristen menggelar pertemuan di Universitas Yale akhir pekan kemarin, membahas persoalan-persoalan keagamaan yang kerap menjadi batu sandungan dalam hubungan antara umat Islami dan Kristiani. Padahal, banyak ajaran dari kedua agama itu yang memiliki kesamaan.
Pertemuan itu dilaksanakan atas inisiatif sejumlah cendikiawan Muslim dan mengambil tema "Loving God and Neighbor in Word and Deed: Implications for Muslims and Christians." Ibrahim Kalin, Juru bicara organisasi Muslim Common Word-salah satu organisasi Muslim yang menjadi penyelenggara pertemuan itu-mengungkapkan, konferensi yang dihadiri sekitar 60 pakar teologi itu lebih memfokuskan pembahasan pada kesamaan-kesamaan yang ada dalam agama Islam dan Krsiten.
"Pemahaman yang dibangun dalam pertemuan ini adalah, meski kami memiliki bahasa-bahasa teologi yang berbeda tapi tujuan utama kami melakukan diskusi-diskusi ini tetap sama. Bahwa hanya ada satu Tuhan dan masing-masing kami mendekatkan diri pada Tuhan dengan bahasa yang berbeda-beda, " papar Ibrahim Kalin.
Mufti Besar Bosnia, Mustafa Ceric yang ikut serta dalam pertemuan di Universitas Yale mengatakan, pertemuan itu telah memecah kebekuan akibat sikap saling curiga antara Barat dan Islam. "Dalam kancah hubungan internasional sekarang ini, yang harus dikedepankan adalah kekuatan argumen dan bukan argumen yang dipaksakan, " kata Ceric.
Gagasan dialog Muslim-Kristen di Universitas Yale itu mendapat pujian dari tokoh-tokoh Evangelis antara lain Geoff Tunnicliffe, CEO dan Direktur Internasional World Evangelis Alliance. Tokoh Evangelis dari Rogent College di Vancouver, Kanada John Stackhouse bahkan mengatakan, salah satu tempat yang paling menarik di dunia ketika terjadi konfrontasi antara Muslim dan Kristen adalah tempat di mana kelompok Muslim bertemu dengan kalangan Evangelis.
Stackhouse mengakui selama ini terjadi pertenyangan sengit antara Muslim dan kaum Evangelis karena perbedaan pemikiran. "Kalangan Evangelis menginginkan orang untuk pindah agama, mengikuti agama mereka. Sedangkan dalam keyakinan agama Islam, pindah agama adalah tindakan yang buruk dan merupakan dosa besar, " ujarnya.
Oleh sebab itu, kata Stackhouse, meski kalangan pemuka Islam dan Kristen mengakui adanya kesamaan antara ajaran kedua agama tersebut, mereka harus tetap melakukan upaya untuk lebih meningkatkan pemahaman itu guna meredam ketegangan yang kerap muncul.
Dalam pertemuan tersebut, juga diundang sejumlah pemuka agama Yahudi dan sempat dibahas tradisi Islam-Kristen-Yahudi. Dialog yang dirancang organisasi Muslim Common Word ini, rencananya akan kembali digelar bulan Oktober mendatang di Universitas Cambridge, bukan November di Vatikan, bulan Maret 2009 di Universitas Georgetwown dan bulan Oktober 2009 di Yordania. (ln/iol)