"Israel pembunuh!", "Israel, Keluar dari Palestina !", "Allahu Akbar!", seruan-seruang itu menggema arena pertandingan basket, stadion olahraga Ataturk, Turki saat pertandingan pembukaan Piala Euro antara tim Turk Telekom, Turki dengan tim Bnei Hasharon, Israel.
Pertandingan akhirnya batal dan tim Israel terpaksa kembali ke kamar ganti, setelah para penonton yang melempari mereka dengan uang logam dan korek api sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Israel. Para penonton di hall basket itu banyak yang mengenakan kafiyeh-lembaran kain khas Arab yang menjadi lambang perjuangan Palestina-melambai-lambaikan bendera Palestina dan berusaha memasuki arena pertandingan sehingga aparat kepolisian ikut turun tangan.
"Setelah insiden itu, tidak ada gunanya meneruskan pertandingan. Para pemain mengkhawatirkan keselamatan diri mereka. Staff kedutaan besar Israel yang memantau situasi, juga menginstruksikan untuk tidak melanjutkan pertandingan," kata Eldad Akuni, ketua tim Bnei Hasharon.
Kapten tim Israel itu, Meir Tapiro mengatakan, anggota tim basketnya sangat ketakutan. "Mereka melempar sepatu, korek api dan botol air mineral. Kami diamankan ke ruang ganti dengan perlindungan polisi," kata Tapiro pada stasiun televisi Israel Channel 5.
Untuk meredam situasi panas, aparat kepolisian memerintah para penonton mengosongkan hall basket tersebut. Beberapa penonton menolak keluar ruangan karena pengumuman menyebutkan bahwa pertandingan ditunda.
Beberapa saat kemudian, wasit memanggil kembali kedua tim yang akan bertanding. Tapi tim Israel tidak berani menampakkan muka. Dengan demikian, tim Turki Turk Telecom yang memimpin group D dalam pertandingan Eurocup itu, dinyatakan sebagai pemenang.
Di luar arena pertandingan, ratusan pengunjuk rasa juga meneriakkan slogan-slogan anti-Israel sambil melambai-lambaikan bendera Palestina. Mereka tidak diijinkan masuk ke arena pertandingan yang dijaga oleh sekitar 1.000 polisi Turki. (ln/aby)