Militer Mesir mengerahkan kendaraan lapis baja ringan di Sinai untuk mengganti beberapa tank berat yang kehadirannya di daerah perbatasan telah menimbulkan kekhawatiran Israel, sumber keamanan mengatakan pada hari Selasa kemarin (4/9).
“Dua puluh tank telah ditarik dari sektor tengah Sinai menuju Suez,” kata satu sumber keamanan, menambahkan bahwa sekitar 20 kendaraan lapis baja telah mencapai kota Al-Arish, pusat administrasi Utara Sinai.
Sumber-sumber tidak memberikan jawaban yang jelas apakah penarikan tank diambil sebagai tanggapan atas keprihatinan Israel atau mengatakan berapa banyak tank yang masih berada di Sinai.
Militer mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya akan memperluas kampanyenya di Sinai, yang melibatkan pemindahan pasukan tetapi tidak menentukan daerah mana mereka akan memindahkan pasukan.
“Operasi ini memasuki fase baru yang memerlukan peralatan yang berbeda yang mampu menghadapi dan menangani situasi di Sinai,” kata pejabat militer kepada Reuters, Selasa kemarin.
Sebuah sumber mengatakan pekan lalu militer Mesir telah mulai menarik beberapa tank, setelah mereka mengerahkannya sebagai bagian dari operasi melawan militan yang menyerang dan membunuh 16 penjaga perbatasan pada 5 Agustus lalu.
Gangguan telah menyebar di Sinai sejak penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak tahun lalu. Para pengamat mengatakan kelompok yang memiliki kaitan dengan Al Qaidah telah memperoleh pijakan di Sinai, sehingga membuat khawatir Israel.
Ratusan tentara, bersama dengan tank, kendaraan lapis baja dan helikopter dikirim ke daerah tersebut dalam sebuah operasi gabungan dengan polisi untuk menyerang tempat persembunyian gerilyawan.
Namun para pejabat Israel secara pribadi menyuarakan kekhawatiran tentang alat berat yang dikirim ke daerah-daerah di mana ada pembatasan penyebaran senjata di bawah perjanjian perdamaian tahun 1979 antara Israel dan Mesir.(fq/reu)