BERLIN – ‘Muslim yang tinggal di Jerman harus diberikan dua hari libur resmi tiap tahun untuk menandai hari penting keagamaan’, anggota terkemuka komunitas Muslim negara itu mengatakan, mengkritik pemerintah yang berkuasa Kanselir Angela Merkel.
Mr Aiman Mazyek mengatakan dari Allgemeine Zeitung Westdeutsche (WAZ) , menuntut hak Muslim Jerman dengan diberikan hari libur resmi di bulan Ramadhan (Hari Iedul Fitri) dan Hari Raya Kurban sebagai “tanda penting dari integrasi komunitas muslim ” di Jerman.
“Ini hal toleransi dalam masyarakat kita,” kata Mazyek, ia adalah ketua Dewan Pusat Muslim, di Jerman. Ia menambahkan bahwa umat Islam yang berada di pelayanan publik seperti polisi bisa berkerja shift menggantikan rekan-rekan yang beragama Kristen selama liburan Kristen seperti Paskah, natal dan lain lain.
Jerman sedang menghadapi tuduhan tidak berbuat cukup adil untuk mengintegrasikan hak populasi Muslim, yang diperkirakan berjumlah sekitar empat juta, sebagian besar berasal dari Turki. Tetapi sebaliknya beberapa tokoh konservatif Jerman mengatakan integrasi itu seharusnya menjadi tanggung jawab umat Islam untuk bisa beradaptasi dan mengikuti tradisi dan kebiasaan masyarakat Kristen di Jerman, dan bukan sebaliknya. (Dz-Reuters)