Eramuslim – Ternyata manfaat dan khasiat sholat dirasakan juga non-Muslim. Sebagaimana dialami Lukas, mahasiswa asal Jerman.
Nama lengkapnya Lukas Maximilian von Rantzau. Dia adalah mahasiswa Dresden University, Jerman, yang sedang mengikuti program student exchange di Universitas Muhammadiyah Malang, pada 2010 lalu.
Dalam program di bawah naungan Erasmus Mundus External Cooperation Window (EMECW) yang didanai oleh Komisi Uni Eropa itu, Lukas dan beberapa teman lainnya dari Eropa selama satu semester mengikuti kuliah di berbagai jurusan di UMM.
Kisah ini disampaikan Dosen UMM Nasrullah, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika. Lukas meminta diajari cara sholat. Maunya semua ritual sholat ditunjukkan tanpa ada yang terlewatkan.
Mulai cara berwudhu, hingga gerakangerakan sholat dari takbiratul ikram sampai salam. Tak hanya itu, dia pun beberapa kali mempraktekkan sholat sebagai makmum di musala kantor Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Saya menikmati gerakan-gerakan sholat. Bagus sekali,” kesannya.
Pelajaran sholat tentu tidak termasuk dari mata kuliah yang diprogram Lukas. Selain dia memang non-Muslim, dia mengambil jurusan Hubungan Internasional, bukan Tarbiyah atau Syari’ah. Tetapi keingintahuannya tentang sholat sering timbul karena melihat gerakangerakan sholat yang membuatnya terkagum. “Ini seperti meditasi. Tadi saya capai sekali, setelah ikut sholat jadi lumayan rileks,” ujar Lukas usai mengikuti Sholat Zuhur, Rabu (27/10/2020).