Di Iraq, Tiada Hari Tanpa Bom

Peribahasanya, seperti tiada hari, tanpa ledakan bom. Di Mosul, yang terletak di barat Bagdad, 41 orang tewas, dan 150 lainnya luka-luka, akibat bom mobil yang meledak. Bom yang meledak di dua tempat terpisah itu telah mencabik-cabik korban, yang jumlahnya setiap hari terus bertambah. Nampaknya, AS telah mewariskan sebuah kehancuran bagi Iraq, dan ini merupakan buah tangan AS, yang paling keji dalam sejarah kemanusiaan.

Sebelum AS hengkang dari Iraq kekerasan terus menyeruak, dan mengakibatkan jatuhnya korban yang tidak sedikit setiap hari. Seperti, setiap hari, tanpa ada hari yang bom tidak meledak. Hari Senin, dua bom mobil, di dalam truk yang sarat dengan bahan peledak, diledakkan dan mengakibatkan 25 orang tewas, dan 75 orang luka-luka. Peristiwa itu terjadi di kota Mosul. Sebelumnya, bom mobil yang sarat dengan bahan peledak meledak dan menewaskan 38 orang, saat orang-orang Syiah baru saja meninggalkan masjid. Kota Mosul terletak di barat Bagdad, yang jaraknya sekitar 390 kilometer, dan merupakan kota yang berpenduduk mayoritas penganut Syiah.

Di Baghdad, sebuah bangunan yang sedang dikerjakan, meledak sekitar pukul 5.50 waktu setempat, tak jauh dari tempat para pekerja bangunan yang sedang istirahat, dan minum teh. Bom yang meledak itu, membunuh 7 orang, dan melukai 46 orang lainnya. Sepuluh menit kemudian, bom yang ditargetkan kepada para pekerja bangunan itu meledak mengakibatkan 10 orang tewas, dan 35 orang lainnya luka-luka.

Tiga bom juga meledak di wilayah tempat orang-orang Sunni, di kota Azamiiyah, sebelum pukul 7.00 waktu setempat, melukai sejumlah pegawai pemerintah dan anggota pasukan para militer. Kemudian, bom meledak lagi, tak jauh dari tempat peristiwa itu, bom yang ada dalam truk itu, menyebabkan 24 orang tewas, dan melukai 128 orang lainnya. Banyak korban sipil karena truk yang bermuatan bom itu diparkir di dekat kantor polisi.

Tak ada yang membuat pernyataan bertanggungjawab atas peristiwa pemboman yang banyak memakan korban, khususnya orang-orang sipil di Iraq. Kekerasan terus berlanjut, dan pemboman setiap hari tanpa henti, dan warga sipil menjadi korban pemboman itu. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas semua aksi pemboman itu. Ketegangan antara kalangan Sunni dan Syiah terus meningkat, sejak invasi AS ke Iraq. Dan, ketegangan itu bertambah, saat tentara AS mulai meninggalkan kota-kota di Iraq. (m/wb)