Presiden Mesir, Hosni Mubarak Senin pagi (2/3) menyatakan ia membuka donor internasional untuk merekonstruksi Gaza dan memprioritaskan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. "Saya tekankan Mesir akan terus menjadi mediator damai di antara keduanya," ujarnya di Sharm e-Sheik ketika melakukan pertemuan dengan Hillary Clinton, Menlu AS.
Mubarak sudah pula menyatakan bahwa Israel sudah memfungsikan diri mereka sendiri dalam mencapai perdamaian. "Israel harus setuju untuk inisiatif perdamaian."
Seruan Mubarak itu bernada berat sebelah. Ia mengatakan itu kepada Israel dengan lemah-lembut, namun dengan keras ia mengatakan bahwa Gaza akan bisa direkonstruksi kembali jika saja Hamas menghentikan perlawanannya kepada Israel.
Mesir memang sudah berkali-kali menunjukan kemarahannya terhadap Hamas, terutama karena Hamas memboikot perundingan damai dengan Fatah bulan lalu, yang dijadwalkan dilakukan di Kairo. Ia merasa ketika itu tidak dianggap oleh Hamas. Ketika itu Hosni mubarak berbicara mengenai serangan ke Gaza "pihak Hamas sengaja memancing perang!" repetnya.
Mubarak yang terus-terusan selalu menyudutkan Hamas ini juga dinilai rakyat Mesir ikut terlibat pembantaian di Gaza, karena dia tidak berbuat apapun terhadap Israel dan tetap menutup tapal batas dengan Gaza saat dihujani bom. Sekarang, dia berbicara seolah begitu penting dan mempunyai peran yang besar atas berhentinya agresi Israel ke Gaza. (sa/jp)