“Anda tak bisa mengurung elang di dalam kandang. Dan aku menunjukkan itu pada mereka,” kata Nurmagomedov.
Setelah Nurmagomedov mengatakan ini, para pendukung pun meneriakkan namanya : “Khabib! Khabib!”.
Kemudian, para pendukung Khabib Nurmagomedov pun melompat dari tribun stadion dan memenuhi lapangan, mendekati sosok yang menjadi pahlawan mereka.
Ayah Memaafkan
Conor McGregor pernah menghina dan merendahkan ayah dari Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap Nurmagomedov.
Perseteruan antara Khabib Nurmagomedov dengan Conor McGregor rupanya tak hanya berlangsung di dalam arena.
Ketika di luar arena, mereka pun tetap memiliki rivalitas yang sangat tinggi.
Kemenangan Khabib Nurmagomedov melawan Conor McGregor pada Minggu (7/10) di T-Mobile Arena, Las Vegas tentu menjadi sebuah bayaran yang berharga bagi Khabib setelah dirinya merasa dihina dan direndahkan McGregor.
Tak hanya dirinya yang direndahkan, bahkan McGregor pun menghina agama, negara, dan ayah Khabib.
McGregor pernah menghina Khabib dengan menyebut sang ayah sebagai sosok yang bau, kejadian itu berlangsung pada Agustus 2018.
Petarung asal Irlandia itu pernah mengunggah pesan di akun Instagramnya untuk ayah Khabib.
Dalam unggahannya itu, McGregor mengatakan, Abdulmanap memiliki rasa hormat palsu seperti sang anak.
“Aku bisa melihatmu. Meringkuk dibalik kehormatan palsu. Sama seperti anak tengahmu (Khabib). Pengecut yang gemetar),” tulis McGregor dalam unggahannya.
Khabib tentu tak bisa menahan amarahnya mengetahui hal tersebut, namun sang ayah malah bersikap lebih tenang.
Bukannya tersulut emosi dan marah, ayah Khabib malah mengirim pesan yang mengharukan pada McGregor.
Pesan tersebut ia kirim melalui unggahan di akun Instagramnya.
Abdulmanap Nurmagomedov mengunggah foto anaknya ketika akan berduel dengan McGregor.
Dalam unggahan itu pun, Abdulmanap menuliskan pesan yang menyentuh kepada McGregor.
Berikut pesan Abdulmanap kepada McGregor:
“Assalamualaikum semua. Saya memaafkan Conor McGregor, semua itu terjadi di masa lalu.
Penting untuk menganalisa semua yang telah terjadi dan belajar dari pengalaman.
Setelah berbicara dengan orang sebangsaku yang bijaksana, mereka memutuskan untuk pindah ke hal yang lain. Saya harap ini adalah berkah. Insha Allah,” [tribun]