Di Bangladesh ada suasana Ramadhan sangat berbeda. Mereka lebih memanfaatkan waktu bulan puasa untuk memperbanyak baca buku agama. Di negeri yang merupakan pecahan India itu, sudah menjadi tradisi setiap tahun dibuka pameran buku di bulan Ramadhan. Jadilah bulan Ramadhan bagi Muslim Bangladesh sebagai Bulan Membaca Buku.
Kepada Islamonline, Fadhlur Rahman, Direktur Yayasan Islam di Bangladesh mengatakan, “Pameran buku yang dilakukan sudah sejak 25 tahun lalu di bulan Ramadhan ini bertujuan untuk menambah jumlah orang yang membaca dan meneliti kandungan Al-Quran, juga membaca kitab hadits, tafsir dan kitab lainnya. Kami ingin menyebarkan lebih luas nilai-nilai Islam melalui pameran buku. ”
Pameran buku bulan Ramadhan di Bangladesh berlangsung sejak hari pertama hingga penghujung Ramadhan. Biasanya lokasi pameran adalah di masjid Bait Al-Mukarram di ibukota Bangladesh, Daka. Sejak awal diberlakukan tahun 1982, pameran buku ini dilakukan dengan kerjasama antar berbagai lembaga Islam di Bangladesh dan juga Menteri Urusan Agama Bangladesh.
Muhammad Ghulam Mushthafa, Ketua Panitia pameran buku ini mengatakan, “Syiar kami adalah untuk menambah jumlah orang yang menyebarkan Islam melalui buku dan juga mempergiat orang membaca, setiap tahunnya. ” Dalam pameran ini, ada sekurang-kurangnya 25 penerbitu buku yang turut sebagai peserta, baik dari dalam negeri Bangladesh maupun luar negeri. Di dalamnya ada ribuan kitab dipamerkan dan dijual, dari berbagai jenis Al-Quran dan terjemahnya, tafsir, sirah Nabawiyah, kitab hadits, fiqih, aqidah, politik, eknomi, sosial, sejarah dan lainnya.
Para penerbit buku sudah terbiasa menyediakan serangkaian kitab baru dalam pameran satu bulan ini, berikut harga discount untuk memancing pembeli. Salah satu penerbitynya adalah kelompok akademisi Al-Quran asal Inggris yang telah mencetak 20 buku baru untuk pameran ni saja. Menurut ketuanya, Hafiz Munir Ahmad, seandainya pemerintah bisa lebih mendukung pameran buku ini, pihaknya ingin sekali menggelar pameran buku Islam internasional dengan target pasar dunia Islam.
Ada banyak upaya menarik pengunjung yang dilakukan. Antara lain dengan menyediakan sejumlah buku gratis pada jam-jam tertentu di waktu pagi atau sore. Dalam hal ini, pengunjung bahkan bukan hanya terdiri dari kaum Muslimin saja, karena tidak sedikit non Muslim yang ikut memadati ruang pameran. (na-str/iol)