di AS, Islamofobia Cenderung Menurun?

Kecenderungan meningkatnya jumlah warga Muslim di AS yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan berdampak positif, dalam mengikis sedikit demi sedikit sikap Islamofobia masyarakat Negeri Paman Sam itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur organisasi Muslim Civilisations dan Carolina Center for the Study of Middle East, Carl Ernst. Menurut Ernst, upaya yang dilakukan komunitas Muslim untuk lebih berbaur dengan masyarakat AS telah meningkatkan hubungan mereka ke arah yang positif.

"Saya tidak melihat lagi kecenderungan meningkatnya sikap Islamofobia, bisa dikatakan sikap itu mulai terkikis di AS, " kata Ernst dalam keterangan pers di sebuah hotel di Bahrain, Kamis (15/5).

Selain Ernst, juga hadir Dr Jeffrey Lang, profesor bidang matematika di Universitas Kansas yang juga menjadi pendiri serta penasehat organisasi Generation Islam. Kedua ilmuwan itu berada di Bahrain untuk menghadiri acara Current Affairs Forum yang akan digelar hari ini, Jumat (16/5) di Beit al-Quran pada pukul 06.00 sore waktu setempat.

Acara yang diselenggarakan oleh Discover Islam itu mengambil tema "Harmonising Thoughts: Islam and the American Mind." Forum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait isu makin meluasnya gap antara Muslim dengan masyarakat Barat, serta menggali pendekatan positif macam apa yang bisa dilakukan untuk mengimbangi perilaku kalangan akademisi dan media Barat yang kerap bias menyampaikan pendapatnya tentang Islam dan Muslim, khususnya di AS.

Ernst menyebut forum semacam itu merupakan contoh yang baik untuk membangun komunikasi antara masyarakat Timur Tengah dengan komunitas Muslim di Amerika. Menurutnya, komunitas Muslim di dunia masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana sebenarnya kehidupan komunitas Muslim di Amerika.

"Mereka sangat ingin tahu bagaimana masyarakat Muslim AS bertahan hidup di negeri itu. Saya pikir, diskusi dan pembahasan semacam ini merupakan solusi yang positif bagi menciptakan sebuah harmoni, " ujar Ernst.

Ia mengakui banyak media massa Barat yang mengambil keuntungan dari berita-berita tertentu, terutama yang menyangkut kontroversi tentang Islam dan umat Islam. Media massa itu memberikan informasi yang menyimpang dan tidak sesuai fakta yang terjadi di dunia.

Untuk mengimbangi kondisi itu, Ernst menyarankan perlunya dibangun media-media lokal sebagai alternatif sumber informasi dan memberikan gambaran yang sesuai fakta bagi masyarakat.

Biasnya media massa Barat memberitakan situasi dunia Islam juga diakui oleh Dr Lang. Ia mencontohkan kasus perang AS di Irak. "Jaringan media Fox News, yang mendukung perang yang dikobarkan pemerintah AS, membuat mayoritas masyarakat AS memiliki pandangan negatif tentang Timur Tengah, " ujarnya.

"Pandangan negatif ini disebabkan karena kurangnya pendidikan dan minimnya informasi. Kenyataannya, masyarakat AS banyak yang tidak tahu tentang negara-negara Timur Tengah secara geografis, " sambung Dr Lang.

Ia menambahkan, "Jika Anda bicara Timur Tengah pada masyarakat AS, yang ada di pikiran mereka tentang Timur Tengah cuma Palestina dan Israel saja." (ln/Islamicity/DGN)