Susu unta menjadi sajian khas masyarakat Arab Saudi untuk berbuka puasa, selama bulan Ramadhan. Banyak di antara mereka yang mengatakan, buka puasa tidak lengkap rasanya tanpa minum susu unta. Tak heran kalau supermarket-supermarket banyak menjual susu unta dalam botol maupun susu unta yang sudah dipasturisasi.
Susu unta adalah minuman ringan yang biasa dikonsumsi terutama di kalangan penduduk yang tinggal di sebelah selatan kota Jeddah. Penduduk kota ini berasal dari berbagai macam kebangsaan. Di sini, banyak dijumpai penjual susu unta segar untuk memenuhi tingginya permintaan selama bulan Ramadhan. Susu-susu ini dibawa dari Khomrah, ujung selatan kota Jeddah, di mana terdapat banyak pengembala-pengembala unta.
Di pinggir-pinggir jalan, juga banyak pedagang kaki lima yang menjual susu dengan menyediakan wadah-wadah susu yang terbuat dari metal. Mereka duduk di atas meja-meja, sementara tenda-tenda mereka diikatkan ke batu, agar kuat dari tiupan angin.
Mangkok susu itu memiliki tiga pilihan ukuran yang berbeda. Tergantung dari sedikit banyaknya susu yang akan dibeli. Susu unta mereka jual dengan harga antara 10 riyal sampai 20 riyal, tergantung ukuran wadahnya.
Jika ada pembeli, setelah harga pembelian disepakati, pembeli itu akan dibawa ke tempat unta berada. Dan pembeli bisa memeras susu langsung dari unta. Banyaknya susu sesuai dengan kesepakatan harga yang telah dibayar.
Muhammad Hassan, asal Ethiopia yang bekerja sebagai pengembala unta-unta mengatakan, ia sudah memiliki pelanggan setia yang tiap hari datang membeli susu untanya.
“Kami menjual banyak susu bulan ini,” kata Hassan, yang dibayar 500 riyal sebulan oleh majikannya, seorang laki-laki Saudi yang memiliki unta-unta itu.
Hassan menunjukkan 12 unta dan empat anak unta yang menjadi tanggung jawabnya. Puting susu unta betina sengaja ditutup selembar kain, untuk mencegah anak unta tidak menghabiskan susu induknya. Hassan mengatakan, dia sudah menetapkan jadwal menyusu keempat anak unta itu setiap harinya.
Menurut Hassan juga, susu yang langsung diperah dari unta, tidak perlu dipasturisasi dan bisa diminum langsung. Rasanya agak lebih asin dari susu sapi, namun susu unta memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
“Orang-orang sudah meminumnya seperti itu sejak lama dan tak seorangpun yang mengeluh. Saya juga sudah minum susu unta sejak saya bayi dan saya sekarang sehat-sehat saja,” kata Hassan.
Organisasi pertanian dan pangan (FAO) PBB menyatakan, susu unta memiliki kandungan vitamin C tiga kali lebih tinggi dari susu sapi dan kaya akan zat besi dan vitamin B.
Karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan ketekunan para peternak unta, badan PBB, FAO menilai produk-produk hasil peternakan unta bisa menjadi bisnis yang menguntungkan dan bisa menambah pendapatan para peternaknya yang biasa hidup berpindah-pindah di gurun-gurun yang kering.
Dalam situsnya FAO menyebutkan, saat ini dipekirakan ada 200 juta konsumen potensial bagi produk susu unta di negara-negara Arab dan masih ada jutaan konsumen lainnya di Afrika, Eropa dan Amerika. (ln/arabnews)