Ribuan umat Islam dipaksa meninggalkan rumah mereka di republik Afrika Tengah untuk menghindari serangan milisi Kristen , setelah beberapa masjid dibakar di ibukota Bangui setelah milisi Kristen menjarah dan menyerang kota di negara itu .
” Mereka membakar Masjid , termasuk membakar rumah imam Masjid , dan mereka menghancurkan bagngunan itu , ” ujar aktivis Amnesty International, Joanna Mariner yang dikutip oleh Voice Of America pada Selasa, Desember 10.
” Mereka juga berteriak slogan-slogan anti -Muslim , membuat simbol pemotongan tenggorokan manusia dan menuntut presiden yang beragama Muslim untuk mundur . ”
Negara ini telah dilemparkan ke dalam kekerasan terbaru setelah Presiden Michel Djotodia di negeri itu menyatakan dirinya pemimpin Muslim pertama negara itu .
Teriakan dan seruan ‘ membunuh Muslim ‘ dari para perusuh menjadi nyanyian saat perusuh tersebut meluncurkan serangan terhadap properti warga yang beragama Muslim dan Masjid , dan juga merusak semua toko yang diyakini milik umat Islam .
Banyak orang Kristen menuduh mereka para warga Muslim itu berasal dari negara tetangga , Chad .
” Kami tidak ingin mereka di negara ini lebih lama lagi , mereka adalah pengkhianat , ” ujar warga Kristen, Jennifer Mowen kepada Agence France Presse ( AFP ) .
” Warga Mali dan Senegal bisa tinggal tapi Muslim Chad harus pergi, ” ujar Eloi , seorang mahasiswa .
” Mereka harus dibunuh , ” kata beberapa suara di keramaian.
Setidaknya 400 tewas dan ratusan lainnya terluka sejak Kamis lalu ketika milisi Kristen , meluncurkan beberapa serangan dari utara , menurut kantor kemanusiaan PBB
Serangan memicu serangan balasan dari para pejuang Muslim bersenjata yang setia kepada kepemimpinan baru .
Pada hari Selasa , Perancis mengatakan bahwa dua tentaranya tewas dalam bentrokan semalam di Bangui .
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi ( UNHCR ) , hampir 108.000 orang mengungsi .
” Orang-orang pengungsi terpaksa tidur di tempat terbuka dan dibawah hujan . Banyak pengungsi hanya bermalam di tempat itu , dan kemudian kembali ke rumahnya pada siang hari ,
” Tetapi karena mereka takut serangan malam oleh unsur-unsur bersenjata , mereka kembali ke tempat pengungsian sebelum pukul 06:00 malam . ”
Negara republik Afrika Tengah yang berpenduduk hampir lima juta orang, yang sebagian besarnya beragama Kristen , dan sekitar 15 persen beragama Muslim . (OI.net/KH)