Abdul Amir Qablan, wakil ketua Dewan Tinggi Syiah di Libanon menyeru kaum Muslimin dunia untuk menyatukan barisan dan membuang perbedaan. Ia juga mendesak kaum Muslimin untuk segera menyelamatkan Irak dan menghentikan pertumpahan darah yang terjadi di negeri seribu satu malam itu.
Qablan menyampaikan hal tersebut di depan konferensi ke delapan belas Dewan Tinggi Urusan Islam yang diselenggarakan di Kairo bertema “Problematika Dunia Islam dan Solusinya di Era Globalisasi”. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, “Perpecahan yang kini melanda dunia Islam, termasuk kobaran fitnah yang terjadi di Irak antara Sunni dan Syiah, yang secara lahir sepertinya karena akar perbedaan sunni dengan syiah, sesungguhnya merupakan skenario Barat. Apa manfaat yang kita ambil dari membunuh sesama saudara?”
Qablan mengajak kaum Muslimin untuk segera menyelamatkan Irak. “Irak harus segera mendapat pertolongan, dipersatukan dalam pemerintahan yang satu, pasukan yang satu, tanpa ada perpecahan,” tandasnya. Karenanya, ia juga menyampaikan pentingnya menyatukan barisan kesatuan barisan kaum Muslimin menghadapi ambisi penjajah atas dunia Islam dan Arab.
“Barat tidak melakukan penghinaan terhadap Rasulullah dengan sengaja. Tapi itu terjadi karena meningkatnya aksi teroris dari sekelompok kecil orang yang mengaku Islam. Padahal mereka sebenarnya merupakan produk Barat sendiri,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan adanya kekuatan politik tertentu di Barat yang berupaya melekatkan label teroris kepada dunia Islam untuk mendukung keinginan mereka. Padahal justru kaum Musliminlah sebagai pihak yang paling menderita akibat terorisme Barat. “Kaum Muslimin adalah kelompok yang paling menderita akibat aksi terorisme. Karena itu kita harus menjelaskan masalah perlawanan dan jihad sehingga keluar dari definisi yang dibuat Barat,” tandasnya. (na-str/iol)