Peringatan tentang meningkatnya skala serangan anti-Muslim, organisasi Islam Inggris mendesak pemerintah Inggris untuk mengambil respon secara nasional terhadap serangan atas Muslim dan masjid.
“Setelah peristiwa di Woolwich telah terjadi peningkatan yang signifikan kejahatan kebencian anti-Muslim di Inggris,” Farooq Murad, pemimpin Dewan Muslim Inggris (MCB), mengatakan kepada BBC pada Senin.
“Masyarakat sudah cukup sabar menanggung beban serangan ini , dan kamipun mengutuk pembunuhan tragis Drummer Lee Rigby.”
Dampaknya terjadi “eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya” paska pembunuhan Lee Rigby di bulan Mei, organisasi itu mengatakan saat ini komunitas Muslim hidup dalam ketakutan.
Jumlah serangan anti-Islam telah meningkat hampir sepuluh kali lipat setelah pembunuhan Woolwich dari Drummer Lee Rigby.
Tell Mama proyek, sebuah organisasi yang memonitor serangan anti-Muslim di Inggris, juga telah melaporkan 212 “insiden anti-Muslim” setelah serangan Woolwich.
Angka tersebut termasuk 11 serangan terhadap masjid, dalam serangkaian sentimen anti-Muslim.
Bulan lalu, sisa-sisa bahan peledak buatan yang ditemukan pada 22 Juni di sebuah gang berbatasan Masjid Aisyah dan Pusat Islam di Rutter Street.
“Meskipun terjadi lonjakan ancaman serangan tetapi belum ada aksi pemerintah sebagai upaya nasional yang terkoordinasi untuk memastikan bahwa jenis serangan ini tidak pernah terjadi lagi,” kata Murad.
Meningkatnya serangan terhadap Muslim sangat dikecam oleh Menteri Dalam Negeri Theresa May yang mengatakan dia “terkejut dan muak” dengan serangan terhadap masjid di West Midlands.
“Menteri Keamanan James Brokenshire juga akan mengunjungi Birmingham pada hari Selasa untuk bertemu dengan komunitas Muslim yang telah terkena dampak langsung atas ancaman serangan.
“Apa yang terjadi di West Midlands adalah mengingatkan kita bahwa terorisme mempengaruhi orang-orang dari semua latar belakang. Sama seperti kita melihat orang-orang datang bersama-sama untuk mencela insiden Woolwich, jadi kita harus datang bersama-sama dan berdiri teguh melawan ekstremisme apapun bentuknya,” kata May. (OI.Net/KH)