Dewan militer yang berkuasa di Mesir pada hari Minggu kemarin (17/6) mengeluarkan dokumen konstitusional yang telah diubah yang memberikan mereka kekuasaan yang besar, termasuk kontrol atas legislatif, setelah pengadilan memutuskan parlemen yang sudah terpilih tidak sah.
Langkah itu diumumkan di televisi negara pada saat penghitungan suara dimulai di akhir putaran kedua pilpres.
Pada saat jajak pendapat ditutup pada pukul 8 malam waktu setempat, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) mengeluarkan dokumen konstitusi baru menggantikan deklarasi asli yang telah diterbitkan pada bulan Maret 2011 lalu setelah pemberontakan yang menggulingkan rezim Hosni Mubarak.
Dokumen, salinan yang diperoleh AFP, menyatakan bahwa SCAF merebut kembali kekuasaan legislatif dan pemungutan suara untuk memilih parlemen baru tidak akan berlangsung hingga setelah konstitusi baru disusun oleh majelis konstituante.
SCAF sendiri pada Januari lalu telah menyerahkan kekuasaan legislatif kepada parlemen, tetapi mahkamah konstitusi Kamis pekan lalu membatalkan legilatif parlemen, menyatakan bahwa sepertiga dari anggota parlemen terpilih secara ilegal.(fq/ap)