Ketua dari Dewan Tertinggi Islam Aljazair (SICA) – Dr Abu Emran Asy-Syaikh mengatakan pada hari Senin kemarin – ‘Toleransi’ merupakan salah satu kunci dasar dari agama Islam.
Berbicara pada konferensi internasional tentang "Toleransi dalam Islam", Asy-Syaikh mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan untuk memancarkan cahaya dari nilai-nilai toleransi dalam Iman Islam yang suci.
"Konferensi ini diadakan sebagai jawaban terhadap upaya elemen-elemen yang ingin memberikan stigma terhadap ajaran Islam yang mengatakan ajaran Islam adalah ekstrimis dan intoleransi," penjelasan dia.
"Dalam menanggapi komentar-komentar seperti itu, umat Islam harus memberikan penjelasan dengan jelas dan sopan sesuai dengan pendekatan yang diajarkan oleh Al-Quran," katanya. Dia kemudian mengutip salah satu ayat yang menjelaskan supaya umat Islam berargumentasi dengan cara yang baik.
Dalam pernyataan yang sama yang disampaikan ke Kuwait News Agency (KUNA), Syaikh Bin Salem Ibrahim yang merupakan anggota dari dewan tertinggi Islam Aljazair, mengatakan bahwa pembelaan terhadap Islam harus didasarkan pada sikap toleransi dan hidup berdampingan yang merupakan salah satu dasar dari peradaban Islam.
"Pesan-pesan Islam yang di jelaskan Nabi Muhammad SAW dalam Sunnahnya telah mencantumkan prinsip-prinsip hidup berdampingan di antara semua anggota masyarakat tanpa memandang apa agama mereka ataupun berafiliasi kemana mereka," Bin Ibrahim memberikan catatan.
Islam telah menyediakan sebuah kerangka konstitusional didasarkan pada sikap penuh toleransi dan menjunjung tinggi hak warga dalam kesamaan hak individu.
Sementara itu, Heda Sabeq profesor dalam ilmu tafsir Al-Quran pada Universitas Amir Abdul Qadir di propinsi Constantine mengatakan bahwa toleransi adalah sebuah prinsip dasar yang di abadikan dalam Al-Quran.
"Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan prinsip-prinsip tersebut, seperti prinsip rahmat, ampunan dan kebajikan, hal tersebut termaktub jelas di dalam Sunnah," katanya dalam sebuah ceramah di konferensi itu.
Konferensi yang berlangsung selama tiga hari tersebut mengumpulkan banyak ulama dan akademisi dari Aljazair dan beberapa negara asing.(fq/kuna)