Dewan HAM PBB: Belanda Makin Tidak Toleran terhadap Warga Muslim

Dewan Hak Asasi Manusia PBB dalam pernyataannya Selasa (15/4) menyebutkan, sikap tidak toleran masyarakat Belanda terhadap warga Muslim makin meningkat. Untuk itu Dewan HAM PBB mendesak pemerintah Belanda agar segera mengambil langkah-langkah baru untuk menghapus diskriminasi.

Menurut laporan koalisi lembaga swadaya masyarakat di Belanda, perempuan yang mengenakan jilbab dan laki-laki yang berjanggut kerap mengalami persoalan akibat makin meningkat sikap tidak toleran terhadap warga Muslim. "Ini terjadi di semua aspek kehidupan publik; di sekolah, tempat kerja dan di tempat-tempat bersantai seperti cafe, restoran dan gedung olahraga, " demikian bagian isi laporan koalisi tersebut tentang catatan pelanggaran HAM di Belanda, yang diserahkan pada Dewan HAM PBB

Laporan itu juga menyebutkan, undang-undang yang ada di Belanda sekarang kurang memberikan jaminan pada prinsip-prinsip non-diskriminasi. Selain itu, perhatian pemerintah Belanda untuk membuat studi mendalam maupun analisis tentang dampak stereotipe terhadap warga Muslim, juga sangat minim.

Namun pemerintah Belanda menolak pernyataan Dewan HAM PBB dan mengatakan bahwa pemerintah Belanda sangat yakin bahwa interaksi yang riil antara warga masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda akan membantu upaya penghapusan diskriminasi dan Islamofobia di Negeri Kincir Angin itu.

"Menghormati kebebasan warga Muslim untuk menjalankan ibadahnya adalah kunci dari tema kebijakan integrasi kami dan ini sejalan dengan tradisi kebebasan beragama yang sudah lama berlangsung di Belanda, " kilah Menteri Kehakiman Belanda, Nebahat Albayrak.

Pada Dewan HAM PBB Albayrak menyatakan bahwa pemerintah Belanda "dengan tegas menolak pesan dalam film Fitna", film anti-Islam buatan anggota parlemen Belanda Geert Wilders yang memicu kemarahan dunia Islam. (ln/al-araby)