Frankfur – Dewan Gereja Jerman memboikot penulis Muslim asal Iran Navid Kermani yang dinominasikan meraih penghargaan kebudayaan negeri itu pada tahun ini.
Kardinal Katolik Karl Lehmann dan mantan ketua Protestant House Peter Steinacker mengumumkan penolakannya untuk diserahkannya penghargaan tersebut pada 5 Juni mendatang kepada Karmani.
Terkait penolakannya, kedua tokoh gereja itu menyatakan jika Kermani pernah mempublikasikan tulisan yang dipandang menyinggung pihak dewan gereja.
Penolakan dua pemuka gereja berpengaruh itu segera menyulut bara kontroversi dan perdebatan dengan pihak Muslim Jerman.
Majlis Tinggi Muslim Jerman mengkritik reaksi kedua pemuka Gereja Jerman tersebut dan menyebutnya sebagai sikap yang "kekanak-kanakan dan tidak dewasa".
Ayman Mazik, ketua Majlis Tinggi Muslim Jerman mengatakan kepada majalah Tajisschigel yang diterbitkan di Berlin pada Ahad lalu mengakatan jika sikap yang dikeluarkan pihak gereja sangat bertentangan dengan semangat dialog antar peradaban.
Kermani adalah salah satu cendikiawan, penulis, sastrawan, dan novelis Jerman yang cukup terkemuka. Gothe Institut memuji Kermani sebagai "karya-karya sastranya kaya dan mendalam. Kermani adalah sosok ideal atas perwujudan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang dipercaya dapat menjembatani dua peradaan besar: timur dan barat."
Dilahirkan pada tahun 1967 di kota Sijin dari dua orang tua asal Iran. Ia belajar ilmu-ilmu seni, teater, filsafat, dan keislaman di Kolinia, Bonn, dan Kairo.
Kini Kermani tinggal di Kolonia, sambil berprofesi sebagai jurnalis, penulis buku, novel, naskah drama, sekaligus dosen. Kermani juga terkenal sebagai professor Islamic Studies. (arb/gt/L2)