Koalisi oposisi Suriah menegaskan bahwa pidato presiden Bashar Assad yang disampaikan hari ini membatalkan upaya diplomatik dalam menyelesaikan krisis yang sedang terjadi di negara tersebut.
Juru bicara dari Koalisi Suriah, Walid al-Bunni mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran “alarabiyah” bahwa tidak ada dasar bagi Bashar Assad kecuali seperti diktator lain di dunia, ia masih percaya dia mampu memulihkannya.
Dia mengomentari pidato Assad dari Universitas Damaskus, bahwa Damaskus saat ini tidak aman bagi Assad dan telah terjadi penembakan di Aleppo dan daerah lainnya.
Assad melihat, sebagaimaa yang ia sampaikan di dalam pidatonya, bahwa revolusi yang meletus di Suriah adalah bukan revolusi rakyat Suriah melainkan revolusi yang di datangkan dari luar negeri.
Dalam penampilannya yang pertama pada hari minggu ini, Assad mengatakan dalam pidatonya, “kita bertemu hari ini dimana seluruh tanah Suriah mengalami penderitaan dan tidak ada ruang tersisa untuk suka cita, dan mobilitas nasional yang menyeluruh akan mengeluarkan Suriah dari krisis.
Ia menjelaskan bahwa konflik di Suriah adalah konflik antara negara dan musuh-musuhnya, da ia menyatakan bahwa konflik ini bukanlah konflik memperebutkan kursi atau kedudukan melainkan konflik antara bangsa dan musuh-musuhnya.
Dia menjelaskan bahwa solusi politik di Suriah akan berjalan dalam bentuk sebagai berikut :
– Hentikan pendanaan dan upaya mempersenjatai semua kelompok bersenjata bersamaan dengan penghentian operasi militer, pengembalian para pengungsi dan setelahnya menghetikan operasi militer sementara itu tetap menjaga hak untuk membalas.
– membangun hubungan dengan semua spektrum dari rakyat Suriah, untuk bisa berkomunikasi dengan mereka dan menemukan solusi untuk krisis saat ini, dan pemerintah menyerukan untuk melakukan dialog nasional untuk membuat perjanjian dan meninggalkan terorisme dan kekerasan.
-menyetujui Undang-undang baru bagi semua partai politik dan pemerintah daerah. dan menampilkan piagam nasional untuk referendum lalu membentuk pemerintahan nasional dalam rangka menjalankan keputusan referendum, dan setelah itu pemerintah akan menerapkan referendum dan mensahkan undang-undang pemilu yang baru, kemudian melaksanakan pemilu tersebut, dan kemudian akan terbentuk pemerintahan baru lalu menyelenggarakan dialog dan pembebasan seluruh tahanan sebagai akibat dari peristiwa tersebut.
Ini adalah penampilan publik pertama bagi presiden Suriah sejak wawancara dengan televisi Rusia November lalu, ketika ia bersumpah untuk tetap tinggal di suriah dan bertempur sampai mati jika diperlukan (hr/Islam today)