Setelah empat tahun kehadiran pasukan AS di Irak, dan perang memporak porandakan negeri yang pernah menjadi simbol peradaban Islam itu, hampir seluruh infrastruktur Irak lebur. Ditambah pengkoyakan tak kenal ampun dari konflik antar etnik, yang jelas menyimpan rahasia permainan jahat dari pihak yang ingin menguasai Irak.
Kini, setelah empat tahun berlalu bencana besar akibat peperangan itu begitu menyakitkan dirasakan oleh rakyat sipil Irak.
Simaklah bagaimana kepedihan rakyat Muslim Irak. Menurut PBB tak kurang 50 ribu orang Irak meninggalkan Irak setiap bulannya akibat kekerasan yang makin tak terkendali. Sementara ada sekitar 4 juta orang Irak yang hidup jauh dari rumah tinggal mereka. Mayoritas mereka lari dari Irak ke Suriah dan Yordania sebagai negara tetangga Irak. Di Suriah saja ada 1, 2 juta pengungsi Irak, sementara di Jordania terdapat 750 ribu orang pengungsi Irak dan masih ada 80-an ribu orang Irak yang kini hidup tidak menentu di jalan-jalan Mesir. Angka-angka ini akan terus bertambah, seiring ancaman bencana pembunuhan yang melanda Irak.
Data resmi pengungsi Irak menurut PBB adalah empat juta orang. PBB menyatakan, apa yang terjadi saat ini merupakan krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Di mana ada 300 orang Irak mengungsi setiap hari sehingga turut mempengaruhi situasi buruk perekonomian dan kondisi sosial di Yordania dan Suriah. Organisasi Penanganan Pengungsi PBB menyebutkan adanya penyebaran dua juta orang pengungsi Irak yang terkatung-katung itu di berbagai negara tetangga lainnya. Di Suriah 2 juta orang, di Jordania 750 ribu orang, di Mesir 100 ribu orang, di Iran 54 ribu orang, di Libanon 40 ribu orang, di Turki 10 ribu orang, di negara Teluk 200 ribu orang.
Sedangkan keberadaan para pengungsi Irak di negara Barat adalah sebagai berikut; di Jerman 52 ribu orang, di Belanda 21 ribu orang, di Australia 11 ribu orang, di Denmark 10 ribu orang, di Norwegia 8.500 orang, di AS 6.000 orang, di Swiss 5.000 orang, di Kanada 4.000 orang, di Italia 1.300 orang, di Denmark 1.200 orang, di Yunani 8.200 orang. Dan hingga kini masih ada 40 ribu orang Irak yang mengungsi setiap bulannya. (na-str/akhbr)