Menurut kabar dari Der Spiegel, diktator Mubarak, yang sudah ‘gaek’, yang kini berumur 82 tahun, merencanakan meninggalkan Mesir, dan akan menuju Jerman, alasan kesehatan, dan akan tinggal di "Rumah sakit", demikian laporan Der Spiegel. Sementara itu, selama seminggu ini, The New York Time, mengatakan, Amerika sedang bekerja untuk "mengirim" Mubarak ke Jerman, dan dengan alasan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Langkah-langkah yang sekarang sedang dirancang dan dipersiapkan, bagaimana Mubarak bisa keluar dari Mesir, dan menghindari terus berkecamuknya aksi protes, yang tidak menunjukkan akan berakhir. Ekonomi dan pemerintahan Mesir, sudah menuju ke arah ‘collapse’, akibat krisis politik yang terjadi. Semakin berlarut-larutnya situasi yang ada diMesir, dan Mubarak belum mengudurkan diri, semakin menjerumuskan Mesir ke jurang krisis yang lebih dalam.
Para pejabat Mesir dan Amerika sedang bekerjasama ingin membawa Mubarak keluar dari Mesir, dan dengan alasan Mubarak menderita kanker. Kemungkinan Mubarak akan dibawa ke kota Baden-Baden, ini adalah pilihan Mubarak sebagai tempat pengasingan bagi dirinya. Menanggapi kabar ini, pihak rumah sakit Max-Grundiq-Klinik Buhlerhone, tidak memberikan keterangan apapun tentang ‘tamu’ baru yang akan datang.
Sebaliknya Perdana Jerman Angela Merkel, menegaskan, sangat menyambut baik kedatangan diktator Mubarak itu. Mubarak tidak ingin mendapatkan kesulitan selama dalam perawatan di Baden-Baden itu.
Menurut perkiraan dari The Guardian, Mubarak, anaknya, dan keluarganya telah melarikan kekayaan rakyat Mesir, senilai $ 70 miliar dolar, kalau kursnya $ 1 dolar sama dengan Rp 10,000 rupiah, maka Mubarak dan kroninya membawa kabur uang Rp 700 triliun. Mubarak benar-benar Fir’aun abad ini, yang sangat tamak dan bengis. (mh/dpl)