Rakyat AS Terancam Kelaparan

Departemen Pertanian AS menyampaikan laporan yang cukup mengejutkan bahwa sejak tahun 2007 telah terjadi kelaparan di AS. Laporan tersebut berdasarkan studi yang mereka lakukan ke 45.600 rumah tangga di AS yang mewakili 118 juta keluarga di AS.

Menurut laporan Deptan AS, pada tahun 2007 saja, sekita 700.000 anak-anak AS teridentifikasi berada dalam kondisi "keamanan pangan" yang sangat rendah atau bisa disebut mengalami kelaparan. Hasil studi itu juga menunjukkan bahwa satu dari delapan orang AS atau hampir 11,9 juta warga AS kelaparan pada tahun 2007 lalu.

Presiden Food Research and Action Center, James Weill mengungkapkan, jumlah orang yang kelaparan di AS kemungkinan akan terus bertambah, bahkan hingga 50 persen pada tahun 2008 ini.

"Berdasarkan pada meningkatnya permintaan tahun ini di tempat-tempat pengambilan kupon makanan, permintaan akan dapur umum darurat, juga permintaan klinik untuk kaum perempuan, anak-anak dan balita di seluruh struktur layanan sosial, cukup beralasan untuk mengatakan bahwa jumlah orang yang kelaparan akan bertambah banyak," papar Weill.

Washington Post dalam laporannya tanggal 26 November kemarin mengatakan bahwa permintaan kupon makanan di kalangan rakyat AS mencapai angka tertinggi pada bulan November kemarin yaitu sebesar 30 juta kupon.

Para analis berpendapat bertambahnya pengangguran yang mencapai 6,5 persen di bulan Oktober dan diperkirakan bertambah menjadi 8 persen sampai akhir tahun 2009 serta mahalnya bahan pangan, menjadi penyebabnya meningkatnya jumlah permintaan kupon makanan.

Di AS, harga makanan dan minuman ringan naik sebesar 6,1 persen pada tahun 2007. Kenaikan harga yang sangat cepat juga terjadi pada bahan makanan utama seperti telur dan roti. (ln/prtv)