Denmark memanggil duta besar Israel di Copenhagen dan menyampaikan protes keras atas serangan Israel terhadap tiga mobil klinik yang dikelola lembaga amal Denmark di Gaza. Seperti diberitakan, hari Senin kemarin, Israel membombardir tiga mobil milik DanChurchAid meski di badan mobil tersebut sudah dipasang tanda palang merah dan tulisan "Mobile Clinic".
Mobil-mobil klinik itu digunakan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut dan merawat warga Gaza yang menjadi korban serangan keji Israel. Ketika serangan terjadi, mobil-mobil tersebut sedang diparkir di markas besar Union of Healthcare di Gaza. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
"Kami merasa perlu memanggil duta besar Israel karena pemboman itu seharusnya tidak terjadi," kata Menlu Denmark Per Stig Moeller.
Sekretaris Jenderal DanChurchAid, Henrik Stubkjaer mengatakan, "Kami sangat prihatin dengan serangan-serangan udara Israel yang secara langsung mengganggu kelancaran upaya bantuan kemanusiaan."
Israel Penjahat Kemanusiaan
Sementara itu, tuntutan agar Israel diseret ke pengadilan internasional makin meluas. Setelah Venezuela, anggota legislatif negara Ekuador mendesak dunia internasional menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan melakukan penyelidikan atas kebijakan-kebijakan jahat Israel di Gaza.
Komisi legislatif Ekuador menilai Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan para pengambil kebijakan di Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan itu sudah selayaknya diseret ke pengadilan internasional.
Komisi Legislatif yang berfungsi sebagai Kongres sementara di Ekuador menyatakan bahwa mereka telah mengeluarkan resolusi berisi seruan gencatan senjata dan solidaritas negara Ekuador pada bangsa Palestina.
"Agresi militer yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, membuat dunia ngeri. Banyak korban adalah kaum perempuan dan anak-anak. Ini menjadi bukti adanya terorisme dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh sebuah negara," demikian isi resolusi Komisi Legislatif Ekuador.