Tentara-tentara Inggris yang pernah ditugaskan ke medan tempur di Irak dan Afghanistan mengalami gangguan psikologis yang membutuhkan waktu sangat panjang untuk memulihkannya.
Hal tersebut terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan Demos, lembaga think-tank Inggris. Laporan Demos menyebutkan bahwa konflik di Irak dan Afghanistan telah menyebabkan menurunnya kemampuan para tentara Inggris untuk menghdapi tantangan kehidupan di masa depan.
Penurunan kemampuan itu, menurut laporan tersebut, cukup serius sehingga membutuhkan waktu sampai satu dekade untuk memulihkannya. "Pasukan Inggris butuh bantuan dalam periode waktu tertentu-mungkin satu dekade-untuk bisa pulih dari dampak intensitas operasi-operasi militer yang dilakukannya sejak tahun 2000, " demikian bagian isi laporan Demo yang dimuat di situs Timesonline.
Demos adalah salah satu lembaga think-tank di Inggris yang menekan pemerintah agar merevisi kebijakan perangnya guna meringankan beban para prajuritnya. Laporan Demos juga menyebutkan bahwa militer Inggris menerapkan doktrin operasi ekspedisi sebagai kebijakan pertahanannya.
Demos menyatakan, yang seharusnya diprioritaskan bagi pasukan militer Inggris adalah pelatihan untuk menanggulangi bencana alam nasional, pelatihan untuk menghadapi ancaman terorisme dan pelatihan untuk melindungi negara Inggris.
Demos menambahkan, kebijakan yang diterapkan sekarang ini penuh dengan tekanan yang mempengaruhi para prajurit militer Inggris baik secara finansial, organisasi dan operasional. (ln/presstv)