Iran kini telah mengakui adanya Holocaust – pembantaian orang Yahudi selama Perang Dunia II sebagai bagian dari upaya untuk menormalkan hubungan dengan Barat sejak Presiden Hassan Rouhani berkuasa tahun lalu .
Dalam sebuah konferensi keamanan internasional di Munich pada hari Minggu , Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pembunuhan orang Yahudi oleh rezim Nazi adalah sebuah peristiwa tragis dan kejam dan tidak boleh terjadi lagi . ”
” Kami tidak memiliki permusuhan dengan orang-orang Yahudi . Kami tidak merasa terancam oleh siapa pun, “tambah Zarif . Namun ia mencatat bahwa ” hak-hak rakyat Palestina telah dilanggar oleh Israel selama 60 tahun . ”
Dalam wawancara dengan presenter TV ABC Georgre Stephanopoulos pada tahun lalu di bulan September, Zarif juga sudah mengutuk Holocaust sebagai ” kejahatan keji ” dan ” genosida . ”
Ditanya tentang frase ” mitos pembantaian orang Yahudi ” yang muncul dalam terjemahan tahun 2006 pada pidato Pemimpin Agung Iran Ali Khamenei , Zarif mengatakan kepada Stephanopoulos : ” Holocaust bukanlah sebuah mitos . Tidak ada yang berbicara tentang mitos. ”
Sementara itu, kata Zarif dalam kunjungan ke Berlin pada hari Senin bahwa Iran tidak akan pernah melancarkan operasi militer terhadap siapa pun .
” Kami tidak akan memulai operasi militer terhadap siapa pun – saya katakan : terhadap siapa pun , ” kata Zarif kepada Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman , sehari setelah pembicaraan di Munich dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan pejabat lain dari enam negara yang sedang bernegosiasi dengan Iran tentang program nuklirnya .
Ia juga mengatakan bahwa ia yakin bahwa negaranya akan mampu menempa kesepakatan akhir mengenai program nuklirnya dengan kekuatan dunia pada 20 Juli .
Zarif mengatakan kesepakatan dapat dicapai dalam enam bulan dalam batas waktu yang ditetapkan ketika Iran setuju untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium sebagai kompensasi atas pengurangan sanksi Barat .
Laporan datang dari mantan duta besar AS Frederic Hof , ia mengungkapkan dari para pejabat Iran , dalam pertemuan-pertemuan pribadi , mengatakan kepadanya bahwa Iran tidak bertentangan dengan Amerika Serikat atau Israel , tetapi Iran menganggap Arab Saudi menjadi ancaman utama dengan pertimbangan atas beberapa peristiwa di Suriah , harian Kuwait al- Rai melaporkan .
Menurut Hof , seorang pejabat Iran mengatakan kepadanya bahwa ” AS maupun Israel segera campur tangan di Suriah ,ia menambahkan bahwa masalah sebenarnya adalah Arab Saudi dan Turki .
Hof mengatakan bahwa Iran percaya Arab Saudi menjadi musuh yang nyata Iran , dan bukan Israel .
” Iran khawatir tentang konsekuensi dari perang sektarian dan sipil di Suriah , namun Arab Saudi akan mendapatkan keuntungan dari sektarianisme di wilayah ini , ” pejabat Iran mengatakan kepada Hof . (Arby/Dz)