Delegasi Israel di PBB: Tangan Carter Berlumuran Darah

Delegasi Israel di PBB mungkin tak suka dengan apa yang dilakukan mantan Presiden AS Jimmy Carter yang melakukan komunikasi dengan Hamas di Suriah. Ia lantas menyebut Carter tak pantas melakukan dialog karena kedua tangan Carter berlumuran darah.

Ungkapan itu disampaikan oleh Daan Gelrman dalam wawancaranya kepada para wartawan di New York beberapa waktu lalu. Ketika itu ia tengah menggelar pertemuan dengan komunitas Yahudi di AS, dan melontarkan kekecewaannya karena Carter bertemu dengan Khalid Mishaal, kepala biro politik Hamas pekan sebelumnya.

“Carter datang ke Suriah dengan dua tangan kotor dan meninggalkannya dengan dua tangan yang berlumur darah, ” ujar Gelrman. Ia mengaku tidak mau berkomunikasi dengan Carter di Atlanta untuk mengomentari masalah pertemuan Carter dengan Mishaal.

Sebelum bertemu Mishaal, Carter sudah memicu pro kontra saat ia datang ke Israel pada 13 April. Shin Bet, sayap keamanan Israel menolak bekerjasama dengan tim intelejen AS yang ditugaskan untuk mengawal Carter selama di Suriah.

Carter yang pernah mendapat nobel perdamaian itu mengatakan, “Mishaal dalam pertemuan di Damaskus menyampaikan bahwa Hamas menerima berdirinya negara Palestina di batas 1967, bila rakyat Palestina juga menyepakati hal itu.

AS, Uni Eropa dan Israel menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Meskipun mereka tak pernah mau tahu bila terorisme yang lebih besar dan nyata adalah Israel yang telah menduduki, merampas dan membunuh ribuan orang Palestina. (na-str/iol)