Mujahidin Daulah Islam dengan menggunakan senjata yang direbut dari Irak kini mengintensifkan serangan terhadap daerah-daerah Kurdi Komunis di Suriah utara untuk memperluas wilayah di bawah kendali mereka, aktivis katakan , Kamis.
Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan milisi Kurdi memang telah memulai pertempuran antar mereka sejak satu tahun yang lalu . Mujahidin Daulah Islam merebut beberapa desa Kurdi dan menewaskan puluhan milisi Kurdi di pekan ini, menurut aktivis.
Pejabat Komunis Kurdi Nawaf Khalil mengatakan para milisi Daulah Islam mencoba untuk menguasai daerah dekat perbatasan Turki yang akan menghubungkan posisi mereka di Suriah timur. Dia dan aktivis lainnya mengatakan pertempuran terkonsentrasi di wilayah Kobani, juga dikenal sebagai Ayn Arab.
Mustafa Osso, aktivis Kurdi Turki yang berbasis di Suriah utara, mengatakan tujuan dari serangan ini adalah untuk mengambil seluruh wilayah Kobani. Osso mengatakan mereka yang berdiri melawan Daulah Islam adalah sebagian besarnya para milisi Unit Perlindungan Rakyat, sayap bersenjata Partai Uni Demokratik, Kurdi.
“Kami telah meminta dukungan dari Kurdi di seluruh dunia,” kata Khalil, salah seorang pejabat partai tersebut.
Osso mengatakan pejuang jihad menggunakan mortir dan artileri lengkap dalam serangan mereka di wilayah Kurdi.
Pada hari Rabu, ISIS menguasai tiga desa dekat Kobani dan mendesak maju ke arah kota perbatasan.
Kurdi adalah etnis minoritas terbesar di Suriah, yang membentuk lebih dari 10 persen dari populasi sebelum perang di negara itu atau sekitar 23 juta penduduknya. Mereka berpusat di provinsi timur laut yang miskin Hassakeh, terjepit di antara perbatasan Turki dan Irak.
Konflik Suriah yang dimulai pada Maret 2011 telah menyebabkan perpindahan hampir sepertiga dari populasi sebelum perang.(Arby/Dz)