Eramuslim.com – Daulah Islam pada hari ahad mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil di luar sebuah restoran terkenal di Baghdad yang menewaskan 15 orang, termasuk empat polisi dan tokoh media.
Serangan Sabtu, adalah salah satu yang paling mematikan di ibukota Irak tahun ini, berlangsung di Karrada, sebuah distrik toko-toko dan restoran. Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pemboman serupa di Baghdad.
“Bom tersebut menewaskan 15 orang dan melukai 51 orang ,” ujar seorang kolonel polisi kepada AFP, Minggu, merevisi jumlah korban sebelumnya 14 orang tewas dan 39 luka-luka.
Radio Daulah Islam Al-Bayan mengatakan mereka yang melakukan serangan itu dan menargetkan milisi Syiah yang membantu pasukan pemerintah Irak melawan Daulah Islam.
“Para mujahidin dari kekhalifahan berhasil meledakkan sebuah mobil sarat bahan peledak … di daerah Karrada,” kata penyiar.
Di antara mereka yang tewas adalah Ammar al-Shahbander, kepala misi di Irak untuk Institut Perang (IWPR), staf kementerian dalam negeri dan dua orang temannya.
Shahbander yang berpendidikan Inggris , diberi tanggung jawab untuk kegiatan IWPR di Irak dan Suriah, dan ia bertanggung jawab atas program untuk mendirikan sebuah lembaga media baru di Irak.
Pemboman hari Sabtu di Baghdad adalah yang kedua diklaim oleh Daulah Islam dalam beberapa hari yang dekat.
Pada hari Kamis, 11 orang tewas dan lebih dari 40 terluka dalam gelombang serangan di distrik Syiah di ibukota Irak , Daulah Islam juga mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab.
Sementara itu, penyerangan bom lainnya terjadi di Anbar, sedikitnya 12 tentara Irak dan pasukan paramiliter Syiah tewas pada hari Sabtu oleh bom mobil bunuh diri menargetkan sebuah pos di provinsi Anbar barat. (Arby/Dz)