Sekjen PBB Ban Ki-moon, Kamis kemarin (26/7) menyatakan bahwa PBB gagal dalam tugasnya untuk melindungi warga sipil Suriah saat ia melakukan kunjungan bersejarah ke Srebrenica, tempat pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Ban, Sekjen PBB pertama yang mengunjungi Srebrenica sejak pasukan penjaga perdamaian berhelm biru gagal mencegah pembunuhan sekitar 8.000 Muslim Bosnia pada tahun 1995, mengatakan bahwa sangat penting masyarakat internasional untuk belajar dari sejarah.
“Kami harus melakukan semua upaya untuk melindungi warga sipil dan untuk menghentikan pertumpahan darah terutama di Suriah sekarang, ketika kita telah belajar pesan dari peristiwa Srebrenica,” ujar Ban.
“Masyarakat internasional harus bersatu untuk tidak melihat pertumpahan darah lebih lanjut di Suriah karena saya tidak ingin melihat para pengganti saya setelah 20 tahun kemudian mengunjungi Suriah untuk meminta maaf atas apa yang tidak bisa kita lakukan sekarang untuk melindungi warga sipil di Suriah.”
Ban berbicara setelah bertemu korban di pemakaman Potocari dekat Srebrenica, di mana lebih dari 6.500 korban genosida dimakamkan.(fq/afp)