Mantan pejabat pemerintah, dan pemimpin Yahudi Amerika, memperingatkan kebangkitan Lieberman dan partainya dapat merusak citra di mata AS, khususnya bila dalam kabinet pemerintahan Israel yang barunanti, mendapatkan posisi yang sangat straegis, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah terhadap warga Israel keturunan Arab.
Daniel Kurtzer, mantan Duta Besar Amerika untuk Israel, di masa pemerintahan Presdien George W.Bush, antara 2001-2005, memperingatkan posisi tokoh Avigdor Lieberman dapat melemahkan Israel di mata dunia internasional. Lieberman sangat nasional dan anti Arab. Dalam kampanyenya yang lalu, ia menyatakan : “Yang tidak loyal, pergi dari Israel”, tegas Lieberman. Pernyataan pemimpin Partai Yisrael Bietenou ini, berkaitan dengan sejumlah anggota parlemen (Knesset), yang berasal dari keturunan Arab, yang mengkritik keputusan pemerintah Israel melakukan agrsi militer ke Gaza, menimbulkan kemarahan Lieberman.
Jon Alterman, yang bekerja di Departemen Luar Negeri AS, untuk Urusan Timur Jauh, menyatakan, Lieberman dapat menciptakan scenario yang buruk bagi hubungan Israel-AS, ujarnya. Sikap Lieberman ini juga menciptakan perpecahan antara Israel dengan bangsa Amerika. Padahal, menurut Jon Alterman, sampai hari ini antara kedua negara Israel-AS mempunyai hubungan yang baik. Justru hubungan yang baik ini akan menjadi persoalan, bila pemimpin partai ultra nasionalis itu, mendapatkan posisi kunci di dalam pemerintahan Israel yang akan datang.
Perilaku Lieberman, kata Alterman : “Dapat merubah cara berpikir bangsa Amerika tentang Israel dan pemerintah Israel, dan dapat merubah hubungan kedua negara”, tegasnya. Meskipun, lobby Yahudi di Amerika sangat kuat, masih tetap ada kekawatiran yang mendalam di kalangan tokoh Yahudi, yangmelihat perilaku politik Lieberman,yang sangat anti Arab, serta sangat rasis.
Deputi Menteri Luar Negeri AS, James Steinberg, ketika ditanya mengenai Lieberman, dan apakah pemerintah AS bekerjasama dengan tokoh ultra nasionalis ini? “Kami akan selalu mendiskusikan tentang berbagai perbedaan. Dan, kami percaya akan dapat melanjutkan kerjasama itu”, ucap Steinberg.
Morton Klien, Presiden Organisasi Zionis Amerika, yang berbicara kepada Jerusalem Post (JP), akhir pekan yang lalu, menyatakan : “Citra Lieberman tidak baik untuk Israel”, ucapnya. Namun, kenyataannya justru rakyat Israel memilih tokoh seperti Lieberman, yang sangat rasis, yang dalam setiap kampanyenya selalu meneriakkan kebenciannya terhadap warga Israel keturunan Arab.
Dibagian lainnya, Ori Nir, juru bicara Rakyat Amerika untuk Perdamaian, menyatakan : “Lieberman mencitrakan diri sangat provokatif, terutama berkaitan dengan isu Yahudi-Arab’, tambahnya. Dimasa mendatang situasi politik di Israel, nampaknya akan semakin keruh, khususnya masing-masing partai, khusunya Likud dan Kadima menjadi tergantung dengan Avigdor Lieberman, karena partainya menjadi posisi yang menentukan bagi pembentukan kabinet atau pemerintahan baru Israel. (m/jp)