Aparat penegak hukum federal AS boleh saja menuding Daniel Boyd sebagai teroris, yang membeli senjata dan melatih sekelompok anak muda untuk melakukan kekerasan dengan dalih jihad. Tapi para tetangga Boyd justeru menganggap Boyd sebagai sosok suami, lelaki dan tetangga yang baik.
Penangkapan Boyd oleh aparat kejaksaan federal hari Selasa (27/7) dengan tuduhan terlibat kegiatan terorisme, mengejutkan para tetangga yang mengenal sosok Boyd. Mereka mengatakan, Boyd dan isterinya adalah orang tua yang baik, yang sangat memperhatikan keluarganya. Keduanya juga dinilai cukup baik dalam mendidik anak-anak mereka dan dikenal suka menolong.
"Jika ia seorang teroris, ia adalah teroris yang paling baik yang pernah saya jumpai dalam hidup saya. Saya tidak percaya Boyd seorang teroris," kata Charles Casale, 46, salah seorang kenalan Boyd.
Tapi tim penyelidik federal North Carolina yang menangkap Boyd beserta enam orang lainnya hari Selasa kemarin, berkeyakinan lain. Mereka menyebut Boyd sebagai pimpinan sebuah sel teroris yang sedang merencanakan aksi penculikan, pembunuhan dan serangan ke sejumlah negara antara lain Kosovo, Yordania, Jalur Gaza termasuk ke Israel.
Tim penyelidik mengklaim Boyd terlibat dalam kegiatan dan organisasi teroris berdasarkan catatan bahwa Boyd pernah tiga tahun melakukan perjalanan ke Afghanistan dan Pakistan dan mengikuti pelatihan yang dilakukan kelompok-kelompok jihad di kedua negara tersebut.
Menurut jaksa federal, setelah kembali ke North Carolina, Boyd mendirikan sel teroris sendiri dan selama tiga tahun belakangan ini merekrut anak-anak muda yang bersedia melakukan serangan jihad dengan cara melatih mereka menggunakan senjata dan taktik militer.
Isteri dan para tetangga yang mengenal Boyd tidak percaya dengan tuduhan itu. Apalagi dua anak Boyd, Zakaria, 20 dan Dylan, 22 juga ikut diciduk dengan tuduhan yang sama. Isteri Boyd, Sabrina meminta publik untuk tidak cepat mempercayai tuduhan tersebut.
"Kami punya hak atas keadilan dan kami yakin keadilan akan segera terungkap. Kami cuma orang-orang biasa yang peduli dengan manusia lain," ujar Sabrina.
Tetangga yang juga sahabat Boyd, Jeremi Kuhn mengungkapkan, keluarga Boyd ada keluarga yang dekat bahkan sangat memperhatikan orang lain di sekitarnya, dibandingkan tetangga-tetangga lainnya. "Kalau memang benar mereka teroris, saya akan menjadi orang yang paling syok di dunia. Saya pikir aparat telang menangkap tujuh orang tak berdosa, yang mendekam di penjara dan menunggu kehancuran hidup mereka," tukas Kuhn. (ln/yn)