AS akan kucurkan bantuan dana sebesar 86 dollar untuk mendukung pemerintahan Abbas di Palestina. Dalam dokumen AS disebutkan, bantuan tersebut untuk membantu penguatan pasukan keamanan pro Abbas dalam mengatasi konflik yang terjadi di Palestina antara Fatah dan Hamas. Hamas, memandang bantuan tersebut sebagai bukti AS mendukung aksi kudeta terhadap pemerintahan Palestina yang sah, pimpinan Hamas.
Dalam dokumen yang diperoleh Reuters tersebut, tertulis bahwa dana bantuan AS itu akan digunakan "untuk membantu tugas kepresidenan Palestinaterkait komitmen atas kesepakatan pemerintahan Palestina, sebagai konsekwensi Peta Jalan Damai, yaitu menghancurkan infrastruktur dasar terorisme, serta memantapkan kedudukan hukum dan undang-undang di Ghaza."
Informasi ini segera ditanggapi Hamas yang menyebut dokumen AS sebagai bukti AS terlibat dalam proses politik di Palestina. Masher Mashri, anggota legislatif asal Hamas mengatakan, "Washington mendukung proses kudeta terhadap pemerintahan yang dipimpin Hamas." Secara tegas Hamas meminta Abbas untuk menolak politik AS yang memakai kedok memberi bantuan tapi hakikatnya untuk memecah belah rakyat Palestina.
Menurut sejumlah petinggi Israel, Washington bukan hanya telah mempersiapkan dukungan secara materil, tapi juga bantuan persenjataan dan amunisi yang akan disalurkan guna memperkuat pasukan pengawal Presiden Palestina. Persenjataan itu rencananya akan masuk ke Palestina melalui jalur Mesir dan Jordania.
Dukungan untuk Abbas, ternyata tidak hanya dari AS, melainkan dari penjajah Zionis Israel. Seperti dilansir Islamonline, Israel memiliki strategi yang sama untuk melumpuhkan pemerintahan Palestina yang kini dipegang oleh kelompok Hamas. Salah satu buktinya, adalah pernyatan PM Israel Ehud Olmert untuk mendatangkan kembali pasukan khusus unit Bader yang kini berada di Yordan, untuk kembali beroperasi di Ghaza dan mendukung pasukan pengamanan pro Abbas. Olmert bahkan telah menginstruksikan pimpinan militernya berikut jajaran intelejen Israel untuk mengkaji secara matang kemungkinan menambah persenjataan dan amunisi bagi pasukan pengamanan pro Abbas, dari jalur Jordania.
Abbas sendiri saat ini diperkirakan memiliki sekitar 3.700 orang pasukan bersenjata. Dengan akan datangnya bantuan materil dan persenjataan dari AS, Abbas berharap bisa menambah jumlah pasukannya menjadi sekitar 4.700 orang dalam 12 sampai 18 bulan mendatang. Tapi sejumlah sumber Palestina menyebut, bukan tidak mungkin pasukan Abbas bertambah menjadi 10 ribu orang. Dukungan AS dan Israel tadi, jelas dipandang oleh para pengamat sebagai upaya penyeimbang kekuatan antara Abbas dan Hamas. (na-str/iol)