Tampaknya, kiprah orang-orang Yahudi di Amerika sudah cukup membuat resah rakyat Amerika sendiri. Komentator politik konservatif Amerika, Pat Buchanan, menulis sebuah kolom yang berjudul ‘Apakah Liberal anti-WASP’ pekan lalu. WASP merupakan singkatan dari White Anglo-Saxon Protestant. Ia menyatakan bahwa jika calon Hakim Mahkamah Agung Elena Kagan jadi ditunjuk, maka akan ada sejumlah besar orang Yahudi yang tidak proporsional di bangku Mahkamah Agung saat ini.
Pada kolom yang ditulis untuk World Net Daily itu, Buchanan menyesali fakta bahwa sejak 1965, tidak ada presiden Demokrat yang dinominasikan jadi hakim Mahkamah Agung, tetapi bahwa "jika Kagan jadi, maka Yahudi, yang mewakili kurang dari 2 persen penduduk AS, akan memiliki 33 persen dari kursi Mahkamah Agung." Jumlah yang tentu sangat luar biasa.
Buchanan mengkritisi bahwa "Jika Kagan jadi ditunjuk, Mahkamah akan terdiri dari tiga orang Yahudi dan enam orang Katolik."
"Memang, dari tujuh hakim terakhir yang dicalonkan oleh Demokrat JFK, LBJ, Bill Clinton dan Barack Obama, satu orang merupakan orang kulit hitam, dan satu adalah orang lagi merupakan seorang Puerto Rico yaitu Sonia Sotomayor. Lima lainnya adalah orang Yahudi: Arthur Goldberg, Abe Fortas, Ruth Bader Ginsberg, Stephen Breyer dan Elena Kagan," Buchanan menambahkan. Ia juga menuduh bahwa Partai Demokrat mengabaikan perbedaan, dan jelas-jelas mendukung Yahudi.
Kolom ini menimbulkan banyak tanggapan. Direktur Anti-Defamation League, Abe Foxman mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa "Pat Buchanan adalah orang yangg berpenyakit anti-Semit dan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menunjukkan taringnya. Pernyataannya tentang latar belakang Elena Kagan yang Yahudi dan susunan Mahkamah Agung yang fanatik tidak bisa diterima dalam masyarakat majemuk seperti kita." (sa/hrtz)