Inggris dilaporkan telah melanggar resolusi PBB di Libya; Pasukan Khusus-nya diberitakan telah berada di di negara tersebut untuk berburu buronan penguasa Libya Muammar Gaddafi.
Menurut Daily Telegraph, tentara dari Resimen 22 SAS Inggris mulai memimpin pejuang oposisi Libya setelah diperintahkan oleh Perdana Menteri David Cameron.
Sumber dari Departemen Pertahanan sendiri telah mengakui bahwa tentara SAS telah berada di Libya selama beberapa minggu ini. Mereka menambahkan pasukan tentara telah dikirim ke Libya untuk mengarahkan membantu kekuatan oposisi Libya di negeri itu untuk menemukan Gaddafi.
Gaddafi sendiri diisukan telah “dihargai” sebesar 1 juta poundsterling sebagai hadiah bagi mereka yang menemukannya.
Menteri Pertahanan Liam Fox menolak untuk mengomentari kehadiran tentara Inggris di Libya, dan ia mengklaim hanya penasihat militer Inggris yang sekarang berada di Libya, tengah membantu para pejuang Libya dengan "komunikasi, logistik, rantai komando dan seterusnya."
"NATO menyediakan aset intelijen dan pengintaian untuk membantu dalam perburuan Gaddafi dan sisa-sisa rezim," tambahnya. (sa/presstv)