Tentara Lebanon akan menyelidiki dugaan pelecehan oleh tentara terhadap seorang pria yang diduga pendukung seorang ulama Al Assir di dekat kota selatan Sidon, sumber militer mengatakan Kamis.
Sebuah video amatir muncul menunjukkan beberapa tentara menendang dan mempermalukan tersangka setelah mengikat tangannya di belakang punggungnya selama interogasi.
Pasukan Lebanon berperang melawan pendukung Syekh Ahmad al-Assir di Abra dekat Sidon akhir pekan lalu dalam baku tembak yang berlangsung 24 jam. Delapan belas tentara tewas dalam bentrokan Abra.
“Para panglima angkatan bersenjata telah memerintahkan penyelidikan besar” penyalahgunaan kejadian itu, sebuah sumber militer mengatakan kepada AFP.
“Mereka (para tentara) bersalah, apapun status mereka, akan dihukum karena ini adalah tindakan yang bertentangan dengan etika tentara.”
Rekaman video menunjukkan selama interogasi , korban mengatakan ia bekerja di Masjid Sheikh Assir, ia katakan ia tidak memiliki senjata dan tidak ada hubungannya dengan pertempuran itu.
“Saya tidak memiliki senjata … Aku tidak suka dia (Syeikh Al Assir), semoga Allah mengutuknya, “kata pria itu tampak takut.
“Pembohong!” Berteriak tentara.
Mengenakan T-shirt putih, tersangka duduk di tanah, bersila, dan beberapa tentara lusin terlihat mengelilingi di sekitarnya.
Video menunjukkan seorang pria dalam pakaian sipil memukul dia, lalu seorang tentara menendang dia, dan akhirnya beberapa tentara lain bergabung terlibat dalam penganiayaan tersebut.
Seorang pria terdengar berteriak agar berhenti mensyuting mereka dengan telepon genggam maka rekaman berakhir tiba-tiba.
Bentrokan di Abra adalah yang terburuk di Lebanon sejak pecahnya konflik di negara Suriah 27 bulan yang lalu.
Konflik Suriah telah memperdalam ketegangan sektarian di Lebanon.
Meskipun wacana aktifitas Syeikh Al Assir adalah tidak populer di kalangan muslim Libanon lainnya, tetapi tekanan militer terhadap dirinya telah menimbulkan pertanyaan mengapa militer Lebanon tidak menggunakan kekuatan yang sama terhadap Syiah Hezbollah.
Ulama Sunni lainnya menuduh tentara mendukung Hizbullah, yang pasukannya berjuang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Dalam perkembangan terpisah, Hizbullah mengevakuasi penghuni dua apartemen di Abra Kamis pagi di dekat markas syeikh al Assir.
“Kami telah mengevakuasi bangunan dalam rangka untuk menjaga perdamaian di daerah itu,” kata sumber Hizbullah kepada AFP. (Arby/Dz)