Dampak Ledakan Beirut, Ekonomi Dan Politik Lebanon Makin Terguncang

Kendati begitu, negosiasi terhenti karena Perdana Menteri Hassan Diab enggan untuk mendukung paket reformasi sesuai syarat IMF. Alih-alih, Diab ternyata mencari bantuan pada China.

Merasa frustasi, Hitti pada Senin (3/8) mengatakan telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Diab.

Dutabesar Ri untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari kepada wartawan pada Rabu (5/8) menyebut, lokasi ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut merupakan tempat yang sangat penting bagi Lebanon.

Sekitar 70 persen barang impor Lebanon, termasuk makanan dan lainnya datang dari pelabuhan Beirut. Sehingga, sudah dipastikan, dampak ledakan juga akan sangat dahsyat terasa di sektor ekonomi.

“Yang utama adalah dampak ekonomi karena untuk beberapa hari ke depan pasokan pasti terganggu,” ujarnya.

Sejauh ini, pihak berwenang di Lebanon pun belum memberikan informasi mengenai kerugian materiil yang ditimbulkan.

Tetapi dari laporan CNN, ledakan sedikitnya sudah memakan 80 korban jiwa lebih sekitar 4.000 lainnya terluka.

Berdasarkan laporan awal, sumber ledakan di pelabuhan Beirut adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang dekat pelabuhan, tanpa fasilitas keamanan yang mumpuni.

Pihak berwenang mengaku telah mendelegasikan seseorang untuk menjaga gudang tersebut. (Rmol)