Jumat, Menteri Luar Negeri Irak Hoshiyar Zebari menyalahkan Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan para pejabat keamanan yang sebabkan Daulah Islam memperoleh kekuatan di beberapa bagian Irak.
“Sesungguhnya orang yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah komandan umum angkatan bersenjata, para menteri pertahanan dan Menteri dalam negeri ,” kata Zebari, dalam sebuah pernyataan.
Komentar Menlu Irak asal Kurdi ini cenderung menambah buruk hubungan antara pemerintah Syiah yang dipimpin Maliki dan Kurdi.
Ketidak harmonisan dalam kabinet Maliki tersebut akan menyulitkan upaya pemerintahan untuk pembagian kekuasaan, dan mengurangi kemampuan menghadapi Daulah Islam yang semakin kuat.
Sementara itu, pendeta Syiah yang paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, mengimbau agar para politisi Irak tidak menjadikan diri mereka sendiri menjadi “hambatan” dalam transisi negara itu untuk segera menunjuk perdana menteri yang baru .
Dalam sambutannya yang disampaikan melalui juru bicaranya, Sistani memandang Maliki untuk segera meninggalkan posisinya.
Kekuatan Daulah Islam yang semakin berkembang membuat khawatir pemerintahan negara-negara Arab lainnya dan pemerintahan negara negara mayoritas Islam di dunia . Mereka semua khawatir kampanye Daulah Islam bisa memberi semangat militansi Islam di wilayah kekuasaan negeri negeri tersebut.
Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz meminta kepada setiap kepala daerah dan ulama pada hari Jumat untuk melawan setiap militan yang berusaha untuk “membajak” Islam. Raja Abdullah tidak menyebutkan nama kelompok-kelompok tertentu, tetapi secara tidak langsung ia sebutkan adanya kekuatan dan kekerasan di negara-negara seperti Irak dan Suriah. (Arby/Dz)