Hampir 2.000 tawanan tewas di penjara rezim Suriah akibat penyiksaan, kelaparan dan kurangnya perawatan medis sejauh ini di tahun ini, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Minggu.
Lembaga monitoring yang berbasis di Inggris mengatakan telah dokumentasikan 1917 kematian di penjara Suriah sejak awal 2014, di antaranya 27 anak-anak di bawah usia 18 dan 11 perempuan.
Kelompok-kelompok HAM telah mengkritik kondisi di fasilitas penahanan Suriah, menuduh rezim melakukan penyiksaan dan penganiayaan .
Awal tahun ini, 55.000 foto diselundupkan keluar dari Suriah oleh mantan fotografer polisi militer Suriah memberikan sekilas dari beberapa pelanggaran yang dilakukan di penjara-penjara Suriah.
Gambar digital dari 11.000 tahanan tewas menunjukkan kondisi tawanan dengan tubuh kurus dan ddiperlihatkan jasad dengan “luka dalam dan luka bakar.”
Observatory mengatakan tubuh beberapa korban yang tewas di penjara diserahkan kepada keluarga mereka, sementara keluarga lainnya hanya dengan pemberitahuan kepada orang yang mereka cintai telah meninggal dan memberikan sertifikat kematian kepada pihak keluarganya.
Dalam beberapa kasus pihak keluarga tawanan dipaksa untuk menandatangani dokumen yang mengatakan keluarga mereka telah dibunuh oleh pasukan oposisi, menurut Observatorium tersebut.
Monitor mengatakan sekitar 200.000 orang ditahan oleh rezim Assad di penjara dan fasilitas pemerintah lainnya.
“Ketika sipir penjara yang melakukan pembunuhan tahu bahwa tidak akan ada hukuman baginya , maka ia terus melakukan kejahatan dan melakukan lebih banyak lagi pembunuhan ,” katanya kepada AFP. (Arby/Dz)