Masjid di Islamic Center Cartersville, AS kembali menjadi target serangan. Pelakunya melakukan aksi vandalisme dan melempari kaca masjid dengan batu. Insiden yang terjadi pada pekan kemarin itu, merupakan serangan kedua kalinya terhadap masjid tersebut dalam satu bulan ini, sehingga membuat komunitas Muslim di kota khawatir dan prihatin.
Pengurus masjid Bilal Mahmood mengatakan, ia baru menemukan kerusakan pada jendela masjid pada hari Selasa (12/4) sekitar pukul 06.30. Saat itu, ia melihat lubang besar di kaca jendela pintu masuk masjid dan di kaca jendela di bagian depan masjid. Bilal lalu menghubungi polisi yang kemudian menemukan empat bongkahan batu berukuran cukup besar di dalam masjid.
Amjad Tausique, salah seorang jamaah masjid mengungkapkan keprihatinannya atas insiden itu. Menurutnya, komunitas Muslim di Cartersville sudah lama berbaur dan bekerja sama dengan warga lokal.
"Kami juga warga yang baik, membayar pajak, dan taat pada aturan. Tindakan seseorang merusak tempat ibadah sama sekali tidak bisa dibenarkan," kata Tausique yang sudah 40 tahun tinggal di Cartersville.
Menurutnya, selain kerusakan kaca jendela masjid, tidak ada barang di masjid yang hilang.
Pada bulan Maret, masjid Islamic Center Cartersville juga menjadi menjadi sasaran serangan. Sebuah bom yang mengeluarkan bau tak sedap dilemparkan ke dalam masjid itu. "Baunya masih tercium selama berhari-hari," kata Tausique.
Sejak itu, masjid dipasangi kamera pengintai dan pengurus masjid minta polisi melakukan patroli ekstra di sekitar Islamic Center.
Tausique yang prihatin atas peristiwa serangan ini mengatakan bahwa komunitas Muslim juga ingin diperlakukan seperti warga masyarakat lainnya. "Kami juga punya keluarga, punya anak-anak yang belajar di sekolah, punya pekerjaan dan bisnis. Hanya karena kami Muslim dan menyembah Tuhan Yang Esa, bukan berarti kami bukan warga Amerika," tukasnya.
Kedua insiden serangan ke masjid Cartersville, kini sedang diselidiki oleh Federal Bureau of Investigation atau FBI. (ln/DailyTribune)