Selain terus menggempur Libanon, tentara Zionis Israel sepanjang Kamis (27/7) juga menggempur dan mengepung Jalur Gaza. Akibatnya, dalam satu hari serangan Israel kemarin, 28 warga Gaza tewas.
Petugas medis mengungkapkan, seorang wanita Palestina berusia 75 tahun, tewas ketika senjata artileri Israel menghantam rumahnya di kamp pengungsi Jabaliya, sebelah utara Jalur Gaza.
Dua warga sipil lainnya, seorang remaja berusia 16 tahun dan wanita berusia 23 tahun juga tewas akibat serangan udara Israel di Timur kota Gaza. Sembilan belas warga lainnya luka-luka.
Aparat kemanan Palestina seperti dikutip AFP mengatakan, tank-tank Israel memasuki wilayah timur kamp pengungsi Jabaliya yang padat penghuninya. Serangan Israel itu terjadi beberapa jam setelah Israel menyerang Gaza dengan menewaskan 24 orang warga sipil Palestina, termasuk bayi berusia 7 bulan dan seorang anak perempuan berusia 3 tahun.
Sementara itu, Komisi Eropa mulai menyalurkan bantuannya pada otoritas Palestina di bawah mekanisme baru pemberian bantuan.
"Hari ini Kami mulai memberikan bantuan uang untuk sektor kesehatan, untuk menggaji mereka yang bekerja di sektor medis, mulai dari dokter, perawat dan semua pekerja di sektor itu," ujar anggota Komisi bidang eksternal, Benita Ferrero.
Bantuan diberikan di bawah mekanisme baru di mana penyalurannya diberikan langsung pada warga Palestina, tidak melalui pemerintahan Hamas. Menurut Komisi Eropa, bantuan yang diberikan termasuk bantuan bahan bakar untuk mesin-mesin generator di rumah-rumah sakit, pompa air dan perbaikan sarana air bersih yang dihancurkan Israel.
"Pengiriman bahan bakar telah memungkinkan kelanjutan pelayanan kesehatan yang penting bagi lebih dari 90 ribu pasien dan akses air bersih bagi sekitar 1,2 juta orang di Gaza," kata Ferrero. (ln/iol)