Dalam Satu Hari, Ledakan Bom Tewaskan 60 Warga Irak

Ledakan bom yang terjadi di beberapa tempat di Irak sepanjang hari Selasa (15/4) menewaskan 60 warga Irak. Jumlah korban diduga akan terus bertambah, seiring makin rawannya situasi keamanan di Negeri 1001 Malam itu.

Ledakan bom mobil di kota Diyala, 60 kilometer sebelah utara Baghdad, menewaskan 40 orang dan melukai 80 orang lainnya. Ledakan terjadi pada pukul 11.30 siang, di tengah kerumunan orang, di luar sebuah gedung pengadilan di Baquba. Di antara para korban terdapat anak-anak dan sejumlah perempuan.

Petugas medis mengatakan, kondisi mayat para korban yang hancur, menyulitkan identifikasi. Sementara warga kota berdatangan ke rumah sakit untuk mencari tahu apakah ada anggota keluarganya yang menjadi korban.

Militer AS mengutuk aksi pemboman tersebut dan menduga pelakunya adalah anggota al-Qaidah di Irak. Diyala diyakini menjadi tempat konsolidasi para anggota al-Qaidah di Irak setelah mereka terusir dari basisnya di provinsi Anbar dan kota Baghdad.

Ledakan lainnya terjadi di sebuat restoran di kota Ramadi, provinsi Anbar. Bom bunuh diri itu menewaskan 12 orang dan 14 orang lainnya luka-luka.

Pada hari yang sama, terjadi tiga serangan di tempat berbeda di selatan Irak dengan target tiga tokoh Syiah. Ketiga orang itu lolos dari upaya pembunuhan, namun dua di antaranya mengalami luka-luka serius.

Menurut keterangan polisi Irak, sekelompok orang bersenjata menyergap Syeikh Ali al-Fudhaili yang sedang dalam perjalanan di Basra. Dalam insiden itu, Syaikh Ali kena tembak, sedangkan sopirnya tewas. Masih di Basra, insiden serupa menimpa Syaikh Ali al-Khafaji yang juga mengalami luka tembak. Ketiga korban upaya pembunuhan itu, adalah wakil dari pemimpin besar Ayatullah Ali al-Sistani.

Sejak hari Senin (14/4) lebih dari 80 warga Irak tewas dalam berbagai insiden serangan yang terjadi di seluruh penjuru Irak. Sementara aparat keamanan Irak masih terus melakukan pertempuran di jalan-jalan dengan kelompok milisi al-Sadr di Kota Sadr. (ln/aljz)